Rabu 02 Jun 2021 11:15 WIB

PBB Minta Ekstremis Israel Berhenti Serang Warga Palestina

Warga Palestina di Israel termasuk Arab Badui kerap mengalami diskriminasi

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Pengunjuk rasa Palestina berlindung selama bentrokan dengan pasukan Israel setelah protes terhadap pemukiman Israel di desa Beta dekat Kota Nablus, Tepi Barat, 28 Mei 2021.
Foto: EPA-EFE/ALAA BADARNEH
Pengunjuk rasa Palestina berlindung selama bentrokan dengan pasukan Israel setelah protes terhadap pemukiman Israel di desa Beta dekat Kota Nablus, Tepi Barat, 28 Mei 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pakar hak asasi manusia PBB meminta ekstrimis sayap kanan dan main hakim sendiri Israel menyerang minoritas Palestina. Pelapor Khusus PBB dalam Isu Minoritas Fernand de Varennes mengatakan terkadang laporan menyebutkan serangan-serangan itu didukung pasukan keamanan Israel.

Ia meminta Israel untuk melindungi semua warganya tanpa diskriminasi.

Baca Juga

"Laporan-laporan kekerasan sayap kanan dan penggunaan kekuatan berlebihan petugas berwenang telah menimbulkan kasus kekerasan terburuk terhadap warga Palestina di Israel," kata de Varennes dalam pernyataannya seperti dikutip Middle East Monitor, Rabu (2/6).

Ia mengatakan warga Palestina di Israel termasuk Arab Badui kerap mengalami diskriminasi di banyak daerah. Ada sekitar 1,5 juta orang atau sekitar 20 persen dari total populasi warga Arab di Israel.

"Serangan itu dibagikan di media sosial dan platform serupa, tampaknya kelompok-kelompok ekstremis kanan menggunakannya untuk mengadvokasi kebencian yang mendorong aksi kekerasan dengan kekebalan hukum untuk mengumpulkan orang dengan senjata dan menyerang warga Palestina," kata de Varennes.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement