Rabu 02 Jun 2021 06:04 WIB

Pemprov Babel Jadikan Pancasila Fondasi Perkembangan Iptek

Babel siap memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Wakil Gubernur Abdul Fatah mengatakan  Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadikan Pancasila sebagai fondasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).
Foto: Pemprov Babel
Wakil Gubernur Abdul Fatah mengatakan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadikan Pancasila sebagai fondasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadikan Pancasila sebagai fondasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) untuk mewujudkan generasi yang menjunjung tinggi nilai-nilai ideologi bangsa.

"Babel siap memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama yang berbasis revolusi industri 4.0 melalui nilai-nilai Pancasila sebagai fondasi," kata Wakil Gubernur Kepulauan Babel Abdul Fatah usai Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2021 di Pangkalpinang, Selasa (1/6).

Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila yang berlangsung secara live di Istana Bogor Jawa Barat, dipimpin Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang saat itu mengenakan pakaian adat dari Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Menanggapi arahan Presiden Jokowi, Wagub mengatakan Bangka Belitung sejauh ini telah melakukan banyak hal dengan menerapkan manfaat teknologi digital pada setiap aspek dalam program-program yang telah berjalan.

"Kami mendukung penuh arahan Bapak Presiden Jokowi agar perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama revolusi industri 4.0 harus dimanfaatkan dan Pancasila harus menjadi fondasi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Perkembangan ilmu pengetahuan akan memengaruhi landscape kontestasi ideologi," katanya.

Dalam arahannya, Presiden Joko Widodo mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mendalami Pancasila dengan menggunakan cara luar biasa. "Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, menghadapi semua ini perluasan dan pendalaman nilai-nilai Pancasila tidak bisa dilakukan dengan cara-cara biasa, namun diperlukan cara-cara baru yang luar biasa," katanya.

Menurut dia revolusi industri 4.0 telah menyediakan berbagai kemudahan dalam berdialog, dalam berinteraksi, dan berorganisasi dalam skala besar lintas negara. "Apabila konektivitas teknologi 5G sudah menjamah dunia, maka interaksi antar dunia akan semakin mudah dan cepat. Hal ini menyebabkan kemudahan tersebut bisa digunakan oleh ideologi transnasional radikal untuk merambah hingga ke seluruh pelosok Indonesia," katanya.

Untuk itu, Presiden mengingatkan masyarakat agar tetap waspada karena tugas Pancasila di tengah-tengah perkembangan teknologi akan semakin sulit. "Yang harus kita waspadai adalah meningkatnya rivalitas dan kompetisi, termasuk rivalitas antarpandangan, rivalitas antarnilai-nilai, dan rivalitas antarideologi," tegas Presiden Jokowi.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement