Selasa 01 Jun 2021 23:30 WIB

Kelompok Adat Kanada Serukan Pencarian Jenazah Pribumi

Kelompok adat di Kanada menyerukan pencarian massal jenazah Pribumi secara nasional

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
(Ilustrasi) bendera Kanada
Foto: wikipedia.org
(Ilustrasi) bendera Kanada

IHRAM.CO.ID, OTTAWA -- Kelompok adat di Kanada menyerukan pencarian massal jenazah Pribumi lainnya secara nasional. Seruan ini muncul setelah ditemukan sisa-sisa 215 jenazah anak-anak Pribumi di sekolah perumahan.

Antara tahun 1831 dan 1996, sistem sekolah perumahan Kanada secara paksa memisahkan anak-anak dari keluarga mereka. Anak-anak tersebut mengalami pelecehan, kekurangan gizi dan pemerkosaan. Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi menyelidiki sistem sekolah perumahan yang disebut "genosida budaya" pada tahun 2015.

Volume keempat dari laporan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi, yang berjudul 'Anak-anak Hilang dan Pemakaman Tanpa Tanda', mengidentifikasi 3.200 anak yang meninggal di sejumlah sekolah perumahan. Sekitar sepertiga di antaranya tidak disebutkan namanya. Sejak publikasi laporan itu pada 2015, sebanyak 900 jenazah anak-anak lainnya telah diidentifikasi.

"Orang tua berbicara tentang anak-anak yang pergi ke sekolah dan tidak pernah kembali," tulis laporan itu.

Sebuah kelompok kerja yang dibentuk oleh komisi tersebut pada 2007 mengusulkan sebuah studi untuk mengidentifikasi kuburan yang tidak bertanda. Sementara pemerintah federal awalnya menolak untuk menggelontorkan dana sekitar 1,5 juta dolar C untuk keperluan studi tersebut. Pada 2019 pemerintah memberikan dana sebesar 33,8 juta dolar C selama tiga tahun untuk Daftar Kematian Siswa Sekolah Residential Nasional, dan pencatatan online pemakaman sekolah perumahan.

Presiden Persatuan Kepala Suku Indian British Columbia, Stewart Philip mengatakan, dalam pertemuan-pertemuan di seluruh negeri, masyarakat adat berupaya untuk mencari cara bagaimana menyelidikinya. "Sangat penting bahwa ada program nasional untuk menyelidiki secara menyeluruh semua situs sekolah perumahan sehubungan dengan kuburan massal tanpa tanda," katanya.

Perdana Menteri Justin Trudeau mengatakan bahwa, mencari kuburan massal lainnya adalah "bagian penting dari menemukan kebenaran. Tetapi, dia tidak membuat komitmen khusus. Pekan lalu, Tk'emlúps te Secwépemc First Nation mengumumkan bahwa mereka telah menemukan sisa-sisa 215 jenazah anak-anak yang beberapa diantaranya berusia tiga tahun. Mereka terkubur di Kamloops Indian Residential School, yang pernah menjadi sekolah terbesar di Kanada.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement