Selasa 01 Jun 2021 06:02 WIB

IPB Teken MoU dengan Kitami Institute of Technology Jepang

Ada empat aspek yang akan menjadi fokus kerja sama  IPB University dan KIT.

Rektor IPB University  Prof Arif Satria (kiri) dan Presiden Kitami Institute of Technology (KIT) Prof Soichiro Suzuki menunjukkan MoU yang baru saja ditandatangani, Jumat (28/5).
Foto: Dok IPB University
Rektor IPB University Prof Arif Satria (kiri) dan Presiden Kitami Institute of Technology (KIT) Prof Soichiro Suzuki menunjukkan MoU yang baru saja ditandatangani, Jumat (28/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- IPB University dan Kitami Institute of Technology (KIT)  Jepang resmi mendatangani  Memorandum of Understanding (MoU) secara daring, Jumat  (28/05). Acara pendatanganan MoU tersebut digelar terkait  rencana kerja sama dalam riset dan pertukaran mahasiswa. Perjanjian tersebut akan memberikan kesempatan pengembangan akademik baru serta kesempatan belajar di luar negeri bagi mahasiswa kedua institusi.

Vice President KIT, Prof Yasuharu Watanabe mengatakan bahwa kolaborasi antara Indonesia dan Jepang ini atas insiasi Kedutaan Besar RI di Tokyo. Kerja sama antara kedua institusi ini juga memberikan kesempatan untuk saling  bertukar staf pengajar maupun mahasiswa.  

Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Tokyo yang juga Guru Besar IPB University, Prof Yusli Wardiatno mengatakan kerja sama tersebut memegang peranan penting dalam memperkuat hubungan antara Indonesia dan Jepang. Terutama dalam mengembangkan kolaborasi pendidikan serta hubungan bilateral.  Ada empat aspek yang akan menjadi fokus kerja sama yakni energi terbarukan, ketahanan pangan, kesehatan dan teknologi pertahanan.

“Saya berharap MoU antara IPB University dan KIT tidak hanya dapat mencakup keempat aspek tersebut namun juga berkembang ke subjek lain yang dapat memberikan manfaat bagi kedua universitas dan juga kedua negara,”ungkap dosen IPB University dari Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan ini dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Selain memberikan kesempatan dalam inovasi dan riset, dikatakannya kerja sama tersebut juga sejalan dengan kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) yakni program Merdeka Belajar. Mahasiswa berkesempatan untuk bergabung dalam program magang serta mendapatkan kredit dari KIT dan sebaliknya. Ia juga berharap akan ada pertukaran budaya saat aktivitas kerja  sama bisa dilakukan.

Rektor IPB University, Prof Arif Satria mengatakan bahwa kedua institusi memiliki potensi kolaborasi yang besar. Selain untuk memperluas dampak IPB University secara global, hasil persetujuan kerja sama tersebut juga merupakan kesempatan strategis untuk saling bertukar staf pengajar, mahasiswa, dan informasi. Ia berharap KIT akan memiliki agenda yang sama dalam membahas isu mengenai agrikultur, biosains, dan aspek keberlanjutan.

“Kita perlu mengantisipasi berbagai aktivitas di masa depan yang diinisiasikan atas kerja  sama ini. Dan  kita tidak sabar untuk melihat transformasi positif lainnya dalam hal pendidikan tinggi yang terkait dengan penelitian, inovasi, dan community service,” tambahnya.

Prof Soichiro Suzuki, president KIT mengungkapkan bahwa pertama kalinya bagi KIT untuk bekerja sama dengan perguruan tinggi di ASEAN. “Setelah melalui beberapa pertimbangan, IPB University menjadi pilihan terbaik untuk memulai kerja  sama dengan negara ASEAN yakni Indonesia,” ungkapnya.

Ia berharap akan adanya kerja  sama dalam bidang agrikultur. Terutama di mana wilayah KIT berada merupakan kawasan utama bagi perlindungan kawasan agrikultur, kehutanan, dan perikanan di Jepang. KIT sendiri telah berkontribusi besar bagi industri lokal dengan mengaplikasikan teknologi dan engineering di banyak lokasi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement