Senin 31 May 2021 13:57 WIB

Pelaporan Dugaan Pelecehan Martabat Perempuan dalam TWK KPK

Materi Tes Wawasan Kebangsaan KPK diduga melecehkan harkat dan martabat perempuan..

Rep: Thoudy Badai / Red: Mohamad Amin Madani

Pegawai perempuan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tak lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) memperlihatkan surat tanda terima dokumen usai melapor ke Komnas Perempuan di Jakarta, Senin (31/5). Laporan tersebut terkait adanya dugaan pelecehan harkat dan martabat perempuan pada saat Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) berlangsung. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Pegawai perempuan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tak lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) memperlihatkan surat tanda terima dokumen usai melapor ke Komnas Perempuan di Jakarta, Senin (31/5). Laporan tersebut terkait adanya dugaan pelecehan harkat dan martabat perempuan pada saat Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) berlangsung. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Pegawai perempuan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tak lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) memperlihatkan surat tanda terima dokumen usai melapor ke Komnas Perempuan di Jakarta, Senin (31/5). Laporan tersebut terkait adanya dugaan pelecehan harkat dan martabat perempuan pada saat Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) berlangsung. Republika/Thoudy Badai (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Pegawai perempuan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tak lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) menjawab pertanyaan wartawan usai melapor ke Komnas Perempuan di Jakarta, Senin (31/5). Laporan tersebut terkait adanya dugaan pelecehan harkat dan martabat perempuan pada saat Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) berlangsung. Republika/Thoudy Badai (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Pegawai perempuan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tak lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) melapor ke Komnas Perempuan di Jakarta, Senin (31/5). Laporan tersebut terkait adanya dugaan pelecehan harkat dan martabat perempuan pada saat Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) berlangsung. Republika/Thoudy Badai (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Pegawai perempuan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tak lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) didampingi Ketua Wadah Pegawai KPK (WP KPK) Yudid Purnomo (kanan) berbincang usai melapor ke Komnas Perempuan di Jakarta, Senin (31/5). Laporan tersebut terkait adanya dugaan pelecehan harkat dan martabat perempuan pada saat Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) berlangsung. Republika/Thoudy Badai (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Choirul Anam saat menjawab pertanyaan wartawan di kantor Komnas HAM di Jakarta, Senin (31/5). Sejumlah pegawai perempuan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tak lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) melapor ke Komnas Perempuan terkait adanya dugaan pelecehan harkat dan martabat perempuan pada saat Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) berlangsung. Republika/Thoudy Badai (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Pegawai perempuan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tak lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) didampingi Ketua Wadah Pegawai KPK (WP KPK) Yudid Purnomo (kiri) berfoto bersama usai melapor ke Komnas Perempuan di Jakarta, Senin (31/5). Laporan tersebut terkait adanya dugaan pelecehan harkat dan martabat perempuan pada saat Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) berlangsung. Republika/Thoudy Badai (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pegawai perempuan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tak lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) memperlihatkan surat tanda terima dokumen usai melapor ke Komnas Perempuan di Jakarta, Senin (31/5).

Laporan tersebut terkait adanya dugaan pelecehan harkat dan martabat perempuan pada saat Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) berlangsung. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement