Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ananda Rezky Wibowo

Eksotisme Pulau di Ujung Kaki Sulawesi, Kepulauan Selayar

Wisata | Monday, 31 May 2021, 09:10 WIB

 

Kepulauan Selayar merupakan salah satu Kabupaten di Sulawesi Selatan terletak di bagian kaki selatan Provinsi Sulawesi Selatan yang terpisah dari daratan utama, Pulau Sulawesi. Menjadi salah satu daerah terluas di Sulawesi Selatan karena memiliki luas wilayah yang terbagi dua, meliputi 1.357,03 km² wilayah daratan (12,91%) dan 9.146,66 km² wilayah lautan (87,09%). Gugusan pulau di Kepulauan Selayar berjumlah 130 pulau dan memiliki panorama yang memanjakan mata. Meskipun memiliki dua area wilayah pemerintahan yaitu wilayah daratan dan wilayah kepulauan, jumlah penduduk di Kabupaten Selayar secara umum terhitung paling sedikit dari semua Kabupaten di Sulawesi Selatan.

Foto: ananda rezky wibowo. (Pelabuhan Pematata Selayar)

Secara geografis Kabupaten Kepulauan Selayar berada pada koordinat (letak astronomi) 5°42' - 7°35' Lintang Selatan dan 120°15' - 122°30' bujur timur yang berbatasan dengan Kabupaten Bulukumba dan Teluk Bone di Utara, Selat Makassar di Barat, serta Laut Flores (Provinsi Nusa Tenggara Timur) di Selatan dan Timur. Kawasan ini selain memiliki titik-titik lokasi pariwisata yang mempesona juga menjadi kepulauan yang berada di antara jalur alternatif perdagangan dan distribusi baik skala nasional maupun internasional yang strategis. Tidak heran bahwa sejarah mencatat di zaman dulu, kepulauan Selayar ini menjadi tempat berlabuhnya para Pelaut dan Pedagang dari kawan Asia Tenggara termasuk juga pedagang China.

Jarak Kepulauan Selayar dari Ibu Kota Provinsi, Kota Makassar yaitu kurang lebih sekitar 200 km. Untuk menuju ke pulau ini, Sobat Brisik dapat memilih dua jalur transportasi, yaitu darat dan udara. Jika memilih tranportasi darat, Sobat Brisik dapat menggunakan bus lintas Kabupaten dari Terminal Malengkeri, Kota Makassar dengan tujuan Kabupaten Selayar. Harga sewa terbilang murah, yaitu Rp. 150.000-200.000san saja sudah sampai ke Pelabuhan Tanjung Bira Kabupaten Bulukumba tergantung dari jenis bus yang digunakan, kemudian dilanjutkan dengan perjalanan laut sekitar 2 jam dengan menggunakan kapal Feri yang menampung puluhan kendaraan baik sepeda motor sampai bus dengan ratusan orang (ongkos sewa bus sudah otomatis termasuk dengan sewa kapal feri). Perlu di catat bahwa, jadwal keberangkatan kapal feri di Pelabuhan Tanjung Bira menuju Pelabuhan Pematata Selayar yaitu dua kali perhari, keberangkatan pagi pukul 08.00 WITA dan pukul 14.00 WITA. Tetapi jika menggunakan kendaraan pribadi, ongkos penyebarangan terbilang sangat murah, yaitu Rp.24.000/orang plus biaya Rp. 2.500/orang untuk karcis masuk Pelabuhan. Sedangkan biaya penyebarangan untuk sepeda motor juga di kenakan tarif Rp. 24.000 dan Mobil Pribadi Rp. 500.000.

Foto: ananda rezky wibowo. (Pantai Sunari Selayar)

Sedangkan perjalanan udara, waktu tempuh hanya kisaran 35-50 menit saja dengan kisaran harga Rp. 290.700 – Rp. 420.000 dengan menggunakan pesawat Wings Air atau Citilink dari Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar menuju Bandar Udara H. Aroeppala Kabupaten Selayar.

Kepulauan Selayar memiliki jejeran pusat-pusat wisata pantai yang sangat indah, terdapat puluhan lokasi wisata yang tersebar di penjuru Kepulauan Selayar, beberapa di antaranya yang paling terkenal yaitu Taman Nasional Taka Bonerate yang memiliki sebaran terumbu karang mencapai 500 km2 dan menjadi kawasan atol terbesar ketiga di dunia. Terdapat juga lokasi wisata pantai Liang Kareta dengan pasi putihnya, Pantai Batu Karapu dengan tebing bebatuannya, dan pantai Sunari dengan pemandangan senja yang eksotis dan masih banyak pantai lainnya yang tidak kalah indah. Selain pantai, Kepulauan Selayar juga memiliki wisata air terjun, seperti Air Terjun Jammeng, Air Terjun Punagaang dan juga memiliki wisata puncak, yaitu Puncak Pusera sebagai lokasi terbaik untuk camping sebab memiliki panorama laut dari ketinggian pulau.

Tidak hanya lokasi wisata pantai, Kepulauan Selayar juga memiliki jejak wisata sejarah, seperti Museum Tanadoang yang menyimpan beberapa benda kuno bersejarah, seperti keramik, pakaian adat, senjata kerajaan, mata uang kerajaan, miniatur rumah adat dan lain sebagainya. Terdapat juga Museum Nekara yang mana dikenal sebagai Gong terbesar di Asia Tenggara dengan luas lingkaran 396 cm2, luas lingkaran pinggang 340 cm2 dan tinggi 95 cm2. Gong Nekara Selayar ini di percaya sebagai peninggalan pra sejarah sekitar 500-100 SM. Penemuan Gong Nekara di percaya berkaitan dengan jalur perdagangan Asia Tenggara yang menghubungkan beberapa Kerajaan di Asia di zaman dulu seperti China, Vietnam, Melayu, Jawa, Bali dan Papua.

Untuk sobat Brisik yang ingin berkunjung ke Kepulauan Selayar, tidak usah khawatir mengenai harga kuliner. di Kota Benteng, terdapat jejeran jajanan kuliner yang menggugah nafsu makan. Di sekitaran Taman Pusaka dan tanggul anjungan Kota Benteng banyak ditemui pusat jajanan dan oleh-oleh khas Selayar, seperti Emping Melinjo, Kue Haje Benneh, Tenteng Kenari dan Kue Kalakere serta ikan bakar nasi santan yang varian harga mulai Rp.10.000 hingga Rp. 30.000 saja.

Foto: ananda rezky wibowo. (Pantai Sunari Selayar)

Banyak juga di temui penginapan seperti hotel dan wisma juga penginapan wisata di pinggir pantai. Seperti Hotel Selayar Beach yang terletak di Kota Benteng yang kisaran biaya permalam sekitar Rp. 200.000 – Rp. 400.000 tergantung jenis kamar atau jika ingin bersentuhan langsung dengan alam, Sobat Brisik dapat juga memilih bermalam di penginapan Wisata Sunari Beach yang kisaran permalam sekitar Rp. 750.000 hingga Rp. 900.000san dengan villa lantai 2 yang berhadapan langsung dengan pantai.

Perlu di ketahui bahwa jarak Pelabuhan Pematata Selayar ke Ibu kota Kepulauan Selayar Kota Benteng, yaitu sekitar 50 km dengan melewati jalan membentang pinggiran pantai kurang lebih 2 jam perjalanan darat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image