Ahad 30 May 2021 21:01 WIB

Indonesia Kembali Kirim Bantuan Tabung Oksigen ke India

Indonesia kirim sebanyak 2.000 tabung gas oksigen ke India

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nur Aini
Indonesia mengirimkan bantuan tabung dan gas oksigen untuk membantu penanganan pandemi di India.
Foto: Dok istimewa
Indonesia mengirimkan bantuan tabung dan gas oksigen untuk membantu penanganan pandemi di India.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia kembali mengirim bantuan berupa tabung oksigen ke India untuk pasien Covid-19. Pada tahap kedua ini, dikapalkan sebanyak 2.000 tabung gas oksigen dengan kapasitas 6 meter kubik atau setara 40 liter. Sebelumnya, pada tahap pertama sudah dilepas sebanyak 1.400 tabung dari total 3.400 tabung yang akan diberikan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, bantuan ini merupakan bentuk komitmen Indonesia dalam menjaga persahabatan antara kedua negara. India dan Indonesia merupakan mitra strategis sekaligus kawan.

"Bantuan ini merupakan tahap kedua setelah pengiriman 10 Mei lalu. Insya Allah saudara-saudara kita di India bisa mendapatkan manfaat dari bantuan saudaranya di Indonesia," ujar Airlangga melalui keterangan resmi, Jumat (30/5).

Pemerintah Indonesia, kata dia, berterima kasih kepada korporasi yang mendukung program ini dalam Indonesia public-private partnership dengan Kementerian Perindustrian sebagai penggerak. Hal ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo, untuk menangani pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi.

"Kita bergerak dalam satu orkestrasi yang sama dan tujuan yang sama. Hari ini solidaritas gotong royong ditunjukkan. Semoga menjadi spirit internasional agar kita menjadi bangsa yang mendorong multilateralisme," ujar Airlangga.

Pada kesempatan sama, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengemukakan, pihaknya mewakili pelaku industri yang ikut berkontribusi memberikan bantuan. “Pengiriman tabung gas oksigen ke India ini merupakan partisipasi dari sektor industri di Indonesia. Alhamdulillah hari ini kita bisa menuntaskan dengan tambahan 2.000 tabung oksigen,” tuturnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement