Ahad 30 May 2021 16:00 WIB

Arkeolog Temukan Struktur Bangunan di Situs Sambimaya

Arkeolog menemukan struktur bangunan berupa bata susun di kedalaman satu meter.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Andri Saubani
Tim Arkeolog dari Balar Arkeologi Jawa Barat, Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten, dan Tim Ahli Cagar Budaya Kabupaten Indramayu menemukan struktur bangunan berupa bata susun di kedalaman satu meter, Blok Dingkel, Desa Sambimaya, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Ahad (30/5).
Foto: dok. Istimewa
Tim Arkeolog dari Balar Arkeologi Jawa Barat, Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten, dan Tim Ahli Cagar Budaya Kabupaten Indramayu menemukan struktur bangunan berupa bata susun di kedalaman satu meter, Blok Dingkel, Desa Sambimaya, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Ahad (30/5).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Upaya ekskavasi di Blok Dingkel, Desa Sambimaya, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, menemukan temuan baru. Tim Arkeolog dari Balar Arkeologi Jawa Barat, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Banten, dan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Indramayu menemukan struktur bangunan berupa bata susun di kedalaman satu meter.

Ketua Tim Penelitian Arkeologi Situs Sambimaya, Nanang Saptono, mengatakan, temuan struktur bangunan itu akan kembali dilanjutkan dengan melakukan ekskavasi arkeologi di sekitar lokasi temuan.

Baca Juga

"Akan kita telusuri terus arah struktur bangunan yang ditemukan oleh tim ini," kata Nanang, Ahad  (30/5).

Nanang menjelaskan, untuk memastikan struktur bangunan tersebut, tim kembali membuka kotak ekskavasi di sekitar lokasi temuan. Selain menemukan struktur bangunan, tim arkeolog juga menemukan pecahan gerabah lokal dan bata yang banyak berserakan di temuan struktur.

Sementara itu, arkeolog dari BPCB Banten, Sonny Prasetiya Wibawa, mengindikasikan temuan struktur bata di kotak ekskvasi B8 S4 Situs Dingkel 1 itu berdiri sendiri. Temuan baru tersebut diperkirakan tidak terkait dengan temuan sudut di sisi selatan pada ekskavasi Desember 2020 silam.

"Nampaknya struktur itu berdiri sendiri. Namun untuk memastikannya, kita akan buka kotak ekskavasi baru," terang Sonny.

Sonny berharap, dengan adanya temuan struktur bangunan itu, dapat menjawab dugaan yang berkembang di masyarakat mengenai kemungkinan bangunan candi atau bangunan lainnya.

Ketua TACB Kabupaten Indramayu, Dedy Musashi, sangat berharap agar penelitian arkeologi di situs Dingkel Sambimaya itu bisa mengungkap jejak peradaban manusia Indramayu pada masa Hindu Budha.

"Temuan ini sangat menarik," tukas Dedy.

Dedy menambahkan, keterlibatan Pemerintah Daerah Kabupaten Indramayu juga sangat dibutuhkan, terutama anggaran. Dengan demikian, dapat mempercepat proses pengungkapan peradaban manusia Indramayu tersebut.

Sementara itu, hingga hari kelima, ekskavasi arkeologi itu telah membuka sebanyak tiga kotak ekskavasi di situs Dingkel 1. Ekskavasi tersebut melibatkan sejumlah arkeolog dari Balar Bandung, BPCB Banten, dan TACB Kabupaten Indramayu. Tim juga melibatkan tenaga lokal untuk membantu proses ekskavasi arkeologi hingga 9 Juni 2021.

Seperti diketahui, susunan bata merah yang diduga struktur bangunan candi ditemukan di Blok Dingkel, Desa Sambimaya. Bata-bata merah itu berukuran sekitar 35 X 20 sentimeter, dengan ketebalan antara delapan sampai sembilan sentimeter.

Bata tersebut berukuran hampir dua kali lipat jika dibandingkan dengan ukuran bata merah umumnya pada saat ini. Bahkan, bata tersebut serupa dengan bata yang ditemukan di candi Batujaya Karawang maupun candi di Trowulan Jawa Timur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement