Ahad 30 May 2021 16:06 WIB

Arema Apresiasi Format Bubble to Bubble Liga 1 Indonesia

Liga 1 Indonesia akan dilaksanakan dengan sistem bubble to bubble.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Didi Purwadi
Arema FC mengapresiasi format Liga 1 Indonesia yang menggunakan sistem bubble to bubble.
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Arema FC mengapresiasi format Liga 1 Indonesia yang menggunakan sistem bubble to bubble.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Manajemen Arema FC turut memberikan tanggapannya terkait aturan dalam Liga 1 Indonesia. Pernyataan ini menindaklanjuti keputusan yang dikeluarkan pada kongres PSSI 2021 di Jakarta, Sabtu (29/5).

Media Officer Arema FC Sudarmaji pada dasarnya sangat mengapresiasi hasil keputusan dari kongres PSSI. Pimpinan PSSI telah menyampaikan beberapa programnya mengenai Liga 1 Indonesia. "Di mana formatnya tetap ada promosi dan degradasi," kata Sudarmaji.

Sesuai hasil keputusan PSSI, pertandingan Liga 1 Indonesia akan dilaksanakan dengan sistem bubble to bubble. Ajang pertandingan klub papan atas Indonesia tersebut akan terdiri atas enam seri. Seluruhnya bakal digelar di Pulau Jawa, yakni di stadion wilayah Jakarta, Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim).

"Namun nanti konkretnya secara detail akan dibicarakan dengan klub pada pertemuan 3 Juni. Setelah itu, membahas tentang apa saja terkait persiapan klub menghadapi format bubble to bubble," ucapnya.

Di samping itu, sejumlah klub termasuk Arema FC sempat berkomunikasi dengan PT Liga Indonesia Baru (LIB). Beberapa klub menyampaikan harapannya agar pelaksanaan Liga 1 bisa dipegang oleh PT LIB. Hal ini serupa dengan ajang pertandingan sebelumnya di Piala Menpora.

Komunikasi dengan PT LIB penting dilakukan mengingat masalah pembiayaan operasional klub. Sebab, hal ini berkaitan dengan menjaga kelangsungan hidup klub. Apalagi klub harus beradaptasi dengan pola penyelenggaraan pertandingan yang masih sangat baru.

"Hal lain juga sempat disinggung tentang bagaimana format subsidi. Itu nanti juga akan dibicarakan di pertemuan berikutnya. Karena mengingat bahwa kompetisi ini ada kemungkinan mundur 10 Juli, tentunya kita memerlukan banyak persiapan," ungkap Sudarmaji.

Selain finansial, masalah proteksi permainan selama bertanding juga harus diperhatikan. Sesuai yang disampaikan Menpora RI, kepatuhan dalam protokol kesehatan (prokes) Covid-19 wajib dilaksanakan seluruh pihak. Selanjutnya, Arema FC masih harus menunggu informasi detail mengenai regulasi tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement