Ahad 30 May 2021 01:32 WIB

Spanyol Dilaporkan Deportasi Bocah Imigran Maroko

Bocah yang menyeberang dengan botol kosong sebagai pelampung dikabarkan dideportasi

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Seorang penjaga sipil Spanyol menunggu migran tiba di daerah kantong Spanyol Ceuta, dekat perbatasan Maroko dan Spanyol, Rabu, 19 Mei 2021.
Foto: AP/Bernat Armangue
Seorang penjaga sipil Spanyol menunggu migran tiba di daerah kantong Spanyol Ceuta, dekat perbatasan Maroko dan Spanyol, Rabu, 19 Mei 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID - Jaksa penuntut di Ceuta, Afrika Utara, Spanyol tengah menyelidiki tuduhan bahwa tentara Spanyol melanggar hukum karena mendeportasi anak-anak yang melintasi perbatasan dari Maroko. Ini terjadi selama gelombang percobaan migrasi pada pekan lalu.

Jaksa Ceuta untuk anak-anak, Jose Luis Puerta, mengatakan pada Jumat (28/5) bahwa dia telah membuka penyelidikan setelah dua organisasi non-pemerintah mengajukan pengaduan. Pengaduan tersebut tentang tentara yang tampaknya mengawal seorang anak laki-laki kembali ke pagar perbatasan. Video didapat dari Reuters TV.

Baca Juga

Bocah itu berenang ke Ceuta menggunakan botol kosong sebagai pelampung. Bocah itu adalah satu dari sekitar 8.000 orang yang berenang ke Ceuta atau memanjat pagar awal pekan lalu setelah pihak berwenang Maroko melonggarkan kendali. Kondisi ini membuat Spanyol mengerahkan pasukan dan polisi tambahan untuk mengamankan.

"Untuk saat ini, penyelidikan difokuskan pada kasus khusus video Reuters ini," kata Puerta. Kantor kejaksaan telah meminta rekaman lengkap yang belum diedit dari Reuters serta video dari kamera polisi di pagar perbatasan.

"Kami telah menerbitkan video lengkap yang belum diedit, yang sekarang tersedia di domain publik," ujar seorang juru bicara Reuters.

Penjaga sipil Spanyol dan pasukan polisi nasional di Ceuta menolak mengomentari penyelidikan tersebut, begitu pula delegasi pemerintah Spanyol di daerah kantong, yang menangani kebijakan perbatasan, dan Kementerian Dalam Negeri di Madrid. Kementerian Pertahanan, yang bertanggung jawab atas kehadiran militer di Ceuta, tidak menanggapi permintaan komentar.

Rekaman bocah lelaki itu, yang berenang dengan botol kosong menempel pada dirinya sendiri dan dijejalkan ke dalam pakaiannya, menarik perhatian media internasional. Setibanya di Ceuta, bocah itu terlihat di rekaman Reuters sedang dibawa pergi oleh tentara menuju zona keamanan antara kedua negara.

Seorang juru bicara komando militer di Ceuta mengatakan dia tidak memiliki informasi tentang apa yang terjadi pada bocah itu. "Berbagai media menelepon kami, mengatakan mereka punya video yang menampilkan kasus serupa," kata Puerta.

Apa yang disebut "deportasi kilat" orang dewasa diizinkan antara Spanyol dan Maroko berdasarkan perjanjian bilateral. Namun otoritas Spanyol diwajibkan oleh hukum Spanyol untuk menampung anak di bawah umur tanpa pendamping yang tidak diklaim oleh orang tua mereka. Sebagian besar dari 8.000 orang yang melintasi perbatasan telah dikembalikan ke Maroko tetapi ratusan anak di bawah umur tanpa pendamping tetap ada.

Puerta mengatakan dia telah meminta komando militer Ceuta untuk mengidentifikasi tentara yang muncul dalam video tersebut dan memberikan rincian tentang perintah apa yang diberikan kepada pasukan dan polisi di lapangan. Dua LSM yang mengajukan pengaduan, Coordinadora de Barrios dan Fundacion Raices, juga tidak menanggapi permintaan komentar.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement