Sabtu 29 May 2021 20:16 WIB

Pendekar Bawean Bertekad Lestarikan Tradisi Pencak Silat

Pendekar Bawean menyayangkan minat pencak silat generasi muda berkurang

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Pendekar Bawean menyayangkan minat pencak silat generasi muda berkurang
Foto: Muhyiddin/ Republika
Pendekar Bawean menyayangkan minat pencak silat generasi muda berkurang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Puluhan pendekar pencak silat di Pulau Bawean, Gresik bertekad untuk melesatrikan pencak silat khas Bawean. Sampai saat ini, ada sekitar 50 pendekar pencak silat yang tergabung dalam Persatuan Pendekar Pencak Silat Bawean (P3SB).

Pelindung sekaligus pembina P3SB, Jazilul Fawaid, mengatakan ara pandekar pencak silat tersebut akan berupaya untuk melesatarikan tradisi pencak silat yang mulai kurang diminati generasi muda. 

Baca Juga

Menurut dia, pencak silat tersebut kedepannya akan dijadikan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah Bawean.

Kemudian, para pendekar tersebut akan dikirimkan ke sekolah-sekolah untuk menjadi pengajar. “Para pendekar pencak silat ini nantinya akan mengajar di sekolah-sekolah untuk mengenalkan pencak Bawean kepada siswa-siswa,” ujar Wakil Ketua MPR RI yang biasa dipanggil Gus Jazil ini kepada Republika.co.id, Kamis (27/5).

 

Persatuan pencak silat Bawean ini sebenarnya sudah ada sejak lama. Namun, Gus Jazil melihat persatuan tersebut harus diorganisir dengan baik. Apalagi, generasi sekarang ini tidak banyak yang minat terhadap pencak silat khas Bawean.

Dengan adanya persatuan ini, Gus Jazil berharap akan ada terobosan-terobosan baru dari pandekar Bawean. Apalagi, menurut dia, tradisi ini sebenarnya bisa ditampilkan untuk menyambut para wisatawan yang datang ke Pulau Bawean.

“Sekarang Bawean sedang jadi destinasi wisata yang mulai banyak diminati wisatawan lokal maupun mancanegara. Jadi, nanti setiap wisatawan yang datang ke Bawean bisa disambut dengan tradisi pencak silat Bawean ini,” ucapnya.

Sementara itu, Wakil Pembina P3SB, Ibnul Mufid, menjelaskan P3SB ini baru saja melakukan reformasi kepengurusan, karena ketua pengurus yang lama sudah meninggal dunia. Dalam kongres P3SB yang berlangsung di Desa Daun, akhirnya Rama Ismail (60) terpilih sebagai Ketua Umum P3SB periode 2021-2026.

“Saya berharap keengurusan yang baru ini bisa menjadikan tradisi pencak lebih digandrungi oleh generasi muda, dan tetap menjadi kebanggaan orang Bawean,” kata Mufid.

Rama Ismail menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya serta meminta dukungan kepada para pendekar dan anggota persatuan pencak silat untuk ikut membantunya 

"Saya mohon dukungan para pendekar untuk ikut membantu mengembangkan dan melestarikan tradisi pencak Bawean ini, khususnya kepada Bapak Jazilul Fawaid selaku pembinan dan pelindung kami," jelas Ismail.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement