Sabtu 29 May 2021 19:06 WIB

UNM Gelar Workshop BMC dan Proposal Inovasi

BMC berfokus pada tiga hal yakni feasibility, desirability dan blok.

Universitas Nusa Mandiri menggelar workshop online BMC dan proposal inovasi pada Selasa (25/5).
Foto: Dok UNM
Universitas Nusa Mandiri menggelar workshop online BMC dan proposal inovasi pada Selasa (25/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prodi Sistem Informasi (SI) Universitas Nusa Mandiri menggelar Workshop Online BMC dan Proposal Inovasi. Workshop Online BMC dan Proposal Inovasi (Pitchdeck) merupakan salah satu rangkaian kegiatan dari webinar series yang digelar Prodi SI Universitas Nusa Mandiri.

Workshop BMC ini merupakan webinar series pertama yang diadakan pada Selasa (25/5) dan berkolaborasi dengan Nusa Mandiri StartUp Center (NSC). 

Workshop BMC kali ini, diikuti oleh kurang lebih 340 mahasiswa semester VI Prodi Sistem Informasi. Kegiatan ini mengundang ahli selaku pembicara, yaitu Danny Kosasih selaku Co-founder of Innovesia dengan dipandu moderator keren, Siti Nurlela. 

Sukmawati Anggraeni Putri selaku kaprodi Sistem Informasi UNM memberikan sambutan untuk seluruh peserta workshop. Sukmawati mendukung penuh kegiatan tersebut dan memberikan semangat untuk seluruh mahasiswa.

“Saya sangat mendukung kegiatan ini. Selain sebagai kegiatan wajib yang bersifat akademis dari kampus, kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan ilmu dan gambaran bagi kalian dalam membangun suatu bisnis  dengan menggunakan Business Model Canvas (BMC). Silahkan kalian manfaatkan dengan baik kesempatan ini untuk belajar dan mengambil ilmu-ilmu dari ahlinya secara langsung,” ungkapnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (28/5).

Sementara itu, Danny Kosasih, selaku pemateri menjelaskan mengenai apa itu Business Model Canvas (BMC) dan kiat sukses membangun bisnis  dengan menggunakan rancangan BMC. 

“Untuk membangun sebuah bisnis, teman-teman harus memiliki sebuah ide, kemudian tentukan target pelanggannya dan apakah memiliki sumber dana. Setelah itu yang terakhir apakah mendatangkan keuntungan, atau malah membuat kita banyak mengeluarkan uang. Jika salah satu dari ketiganya tidak terpenuhi, maka akan berpotensi gagal,” jelasnya.

Ia memaparkan BMC berfokus pada tiga hal yakni proses internal (feasibility), proses eksternal (desirability) dan blok yang berfokus pada biaya dan pendapatan viability.

“BMC sendiri merupakan template manajemen strategis yang digunakan untuk mengembangkan model bisnis baru dan mendokumentasikan yang sudah ada. Cara ini menawarkan grafik visual dengan elemen yang menggambarkan proposisi nilai perusahaan atau produk, infrastruktur, pelanggan, dan keuangan, untuk membantu pebisnis menyelaraskan aktivitas mereka dengan menggambarkan potensi trade-off,” tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement