Sabtu 29 May 2021 15:58 WIB

Batas Usia Anak Dibolehkan Gunakan Dot

Setelah empat tahun anak harus bisa minum dari gelas yang dipegangnya sendiri.

Anak minum dari botol dot.
Foto: Dokumen Republika
Anak minum dari botol dot.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis gigi anak dari Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia (IDGAI), Eriska Riyanti, menuturkan, anak masih boleh menggunakan dot atau pengganti puting susu ibu hingga usianya tak lebih dari empat tahun. Selepasnya anak butuh lepas dot demi pengembangan motorik halusnya.

"Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia menyarankan penggunaan dot tidak lebih dari maksimal usia anak empat tahun. Pada saat itu, (kemampuan motorik halus) anak-anak sudah sempurna ditambah pola mengunyah (selain menelan, menghisap sejak lahir)," tutur dia dalam sebuah diskusi kesehatan yang digelar secara daring, dikutip Sabtu (29/5).

Baca Juga

Menurut dokter yang menjabat sebagai ketua peneliti di Departemen Kedokteran Gigi Anak, Fakultas Kedokteran Gigi Unversitas Padjadjaran (UNPAD) itu, saat anak berusia empat tahun, kemampuan motorik halusnya atau oromotor harus berkembang dengan baik. Bila motorik halus ini tidak berkembang dengan baik maka proses mekanisme masuknya makanan sampai ke dalam perut tidak akan berlangsung baik.

Kemampuan oromotor, seperti dikutip dari laman resmi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia merupakan dasar keterampilan makan, mencakup semua kegiatan yang menggunakan sistem gerak otot dari oral cavity (rongga mulut), seperti rahang, gigi, lidah, langit-langit, bibir, dan pipi, termasuk juga koordinasi gerak di antara organ-organ rongga mulut ini. Keterampilan oromotor tidak bisa didapat secara instan, melainkan harus dilatih dan dipelajari secara bertahap.

"Jadi, anak sudah harus belajar menggunakan otot-otot lainnya di sekitar wajah setelah usia empat tahun. Setelah empat tahun mulai bergeser menggunakan gelas, anak sudah bisa meminum dengan memegang gelas sendiri," kata dia.

Dot umumnya menjadi pilihan para ibu saat anaknya tidak bisa mendapatkan ASI (air susu ibu) langsung dari putingnya karena berbagai penyebab. Dalam memilih dot yang tepat, Eriska merekomendasikan produk yang bahannya sesuai dengan kondisi rongga mulut anak, agar tidak mengakibatkan alergi atau masalah kesehatan lain yang tidak diinginkan.

"Dari bentuk harus yang menyerupai mekanisme saat anak meminum ASI (dari puting ibu). Rekomendasi dot orthodontic (dot yang didesain secara fisiologis) yang menyerupai puting ibu merupakan satu pertimbangan utama memilih dot," demikian ujar Eriska.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement