Sabtu 29 May 2021 06:33 WIB

Kenalkan Desa Tani, Cara Dompet Dhuafa Kurangi Kemiskinan

Desa Tani adalah salah satu program Dompet Dhuafa dalam upaya pengentasan kemiskinan.

Red: Mohamad Amin Madani

Program Desa Tani Dompet Dhuafa mampu meningkatkan ekonomi para petani penerima manfaat yang ada di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. (FOTO : Dompet Dhuafa)

Program Desa Tani Dompet Dhuafa mampu meningkatkan ekonomi para petani penerima manfaat yang ada di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. (FOTO : Dompet Dhuafa)

Program Desa Tani Dompet Dhuafa mampu meningkatkan ekonomi para petani penerima manfaat yang ada di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. (FOTO : Dompet Dhuafa)

Program Desa Tani Dompet Dhuafa mampu meningkatkan ekonomi para petani penerima manfaat yang ada di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. (FOTO : Dompet Dhuafa)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --  Program Desa Tani Dompet Dhuafa mampu meningkatkan ekonomi para petani penerima manfaat yang ada di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Konsep dari Dompet Dhuafa untuk program pemberdayaan ekonomi ini dirasa sangat membantu warga di sana.

Desa Tani sendiri merupakan salah satu program Dompet Dhuafa dengan upaya pengentasan kemiskinan melalui pengembangan pertanian sayur. Petani dari kelompok masyarakat miskin, diberdayakan untuk mengelola lahan pertanian dengan skema pendampingan.

Bagi Ade selaku Pendamping Program Desa Tani Cibodas pada Jumat (28/5), konsep dari Dompet Dhuafa untuk program pemberdayaan ekonomi, Desa Tani, sangat membantu mereka. Ya, kemandirian. Pun, Dompet Dhuafa menggandeng petani lokal untuk membangun bersama Desa Tani di Lembang.

"Dari sebelumnya kita adalah penerima, suatu saat tujuannya kita bisa jadi pemberi untuk masyarakat yang lain. Insha Allah, kami pun sedang berupaya agar Desa Tani juga semakin berkembang, salah satunya menambah konsep Smart Green House agar semakin canggih bisa semakin memudahkan petani," pungkas Ade.

Mang Dudung salah satu petani Desa Tani Cibodas mengakui, bahwa berawal dari masalah tani umumnya di Cibodas, rata-rata pemilik lahannya ialah orang luar daerah, petani hanyalah sekedar buruh tani.

“Ingin ikat satu baby buncis itu butuh perjuangan jika konven terbuka, ini adalah perjuangan kami sejak tahun 2018. Dulu puluhan pohon, sekarang 2000 pohon. Lahan meluas, peningkatan ekonomi, kalau sudah panen rasanya senyum petani makin lebar,” curah Dudung.

Disana, para petani juga menunjukkan langsung area dan memanen hasil tanam sayuran Green House Desa Tani. Green House Desa Tani menggunakan plastik juga rangka bambu sehingga sinar matahari tetap bisa melewatinya sehingga suhu tetap hangat dan tetap memanaskan tanah.

Kepala Cabang Dompet Dhuafa Jabar, Andriansyah, menyebutkan, Desa Tani merupakan salah satu program Dompet Dhuafa Jabar dengan ikhtiar pengentasan kemiskinan melalui pengembangan pertanian sayur. Petani dari kelompok masyarakat ekonomi rendah diberdayakan untuk mengelola lahan pertanian dengan skema pendampingan.

“Terinisiasi pada Desember 2018, Desa Tani ini akhirnya launching pada Maret 2019 dengan awalan 12 orang petani penerima manfaatnya. Alhamdulillah kemudian bertambah 27 orang, lalu 2 orang diantaranya mengundurkan diri namun membuka lahan sendiri,” sebut Andriansyah.

Ia juga ungkapkan, Desa Tani merupakan salah satu program unggulan Dompet Dhuafa JaBar dan akan menghadirkan Desa Tani berikutnya di lahan dan wilayah lain.

Pada awal bulan lalu Dompet Dhuafa gelar kunjungan Program Kolaborasi Zakat Produktif bersama PT. Audy Mandiri Indonesia (Audy Dental Clinic) pada Jum’at (2/4/2021) lalu di Desa Tani Green House, Cibodas, Lembang, Bandung. Berlangsung sejak pukul 09.00 WIB, tim Dompet Dhuafa dan PT. Audy Mandiri Indonesia menggunakan kesempatan silaturahmi itu untuk saling berdiskusi bersama para penerima manfaat Desa Tani secara sederhana di sebuah saung bambu sembari menikmati kudapan hangat dan sejuk suasana khas Lembang.

“Meski cuaca sedang ekstrem, sepertinya tetap bagus dengan sistem yang sudah ada. Maka bagi petani menjadi bermanfaat, dan bagi kita juga sudah ikut senang sekali rasanya. Desa Tani benar-benar tumbuh, berkembang bagus. Sangat potensial, ada market khusus juga,” aku drg. Wijoyo.

Melihat usaha pertanian yang terus berkembang, program Desa Tani menjadi konsep yang patut di contoh bagi masyarakat dalam menghidupkan ekonomi di tengah pandemi. Dari waktu tanam yang cepat serta upaya dari petani dapat membuahkan hasil dengan cepat.

“Januari kemarin nanam, sekarang April sudah metik, alhamdulillah cepat ya,” aku drg. Wijoyo saat melakukan panen dan simbolisasi gunting pita Green House.

Mewakili Audy Dental Clinic, drg. Wijoyo Sastro S, SpKG, melihat bahwa Desa Tani Cibodas sangat memiliki potensial sekaligus membawa ragam manfaatnya dengan perkembangannya.

“Desa Tani Lembang dengan lahan seluas 1,2 Ha ini sebelumnya pertanian konven lahan terbuka, sekarang masuk pada konsep Green House, insha Allah Dompet Dhuafa JaBar akan buka Desa Tani di tempat lain, yaitu di Cisarua seluas 2,7 Ha,” pungkas Andri.

Andri menambahkan, Desa Tani Cibodas ini juga menginspirasi masyarakat petani untuk membuat sebuah koperasi bernama agronative dan telah diresmikan bersama Gubernur JaBar, Ridwan Kamil, pada tanggal 7 April 2021 lalu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement