Jumat 28 May 2021 19:18 WIB

Pangan Lokal Petani Masuk Hotel Berbintang di Yogyakarta

Yogyakarta dikenal penghasil pangan lokal yang beragam dan kualitasnya bagus.

 Edukasi Manfaat Pangan Lokal Bagi Kesehatan bersama Hotel Accor Group di Yogyakarta, Jumat (28/5).
Foto: Kementan
Edukasi Manfaat Pangan Lokal Bagi Kesehatan bersama Hotel Accor Group di Yogyakarta, Jumat (28/5).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Hanara Clinic, jasa kesehatan pangan lokal, terus bergerak mengenalkan manfaat dan khasiat pangan lokal sebagai menu andalan bagi perhotelan. Setelah menginisiasi kerja sama antara Kementerian Pertanian (Kementan) dengan Hotel Accor Group beberapa hari lalu di Bandung, kini Kementan menyasar Hotel Accor Group di Daerah Istimewa Yogyakarta untuk menjadikan pangan lokal sebagai menu andalan.

Kegiatan ini diawali dengan edukasi pentingnya pangan lokal dengan pelatihan ke petugas perhotelan Accor Grup di Yogyakarta. Selain petugas hotel Accor Grup juga acara ini diikuti oleh petugas Dinas Pertanian Propinsi seluruh Imdonesia.

Baca Juga

Direktur Aneka Kacang dan Umbi, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Amiruddin Pohan, mengatakan upaya Kementan dalam mewujudkan ketahanan pangan tidak hanya dengan memacu produksi melalui perluasan areal tanam dan produktivitas. Akan tetapi, ketahanan pangan juga diikuti dengan meningkatkan nilai tambah dan perluasan pasar pangan khususnya pangan lokal untuk kebutuhan makanan pengganti beras dan stamina tubuh atau kesehatan.

“Daerah Yogyakarta dikenal penghasil pangan lokal yang beragam dan kualitasnya bagus. Jika selama ini hanya dikonsumsi masyarakat, tapi mulai sekarang pangan lokal menjadi menu andalan di hotel. Dengan begitu, pangan lokal terangkat nilainya dan petani mendapat penghasilan yang lebih menguntungkan. Produksinya kita terus bantu petani sehingga stoknya selalu tersedia,” demikian dikatakan Amiruddin pada acara Edukasi Manfaat Pangan Lokal Bagi Kesehatan bersama Hotel Accor Group di Yogyakarta, Jumat (28/5).

Amiruddin menjelaskan program nyata mengangkat nilai pangan lokal ini menunjukkan Kementan di bawah komando Syahrul Yasin Limpo saat ini tidak hanya fokus meningkatkan produksi komoditas utama, tapi juga terus meningkatkan produksi pangan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Hal ini merupakan salah satu implementasi nyata pemerintah dalam menghidupkan perekonomian nasional melalui cinta dan bangga konsumsi pangan lokal.

“Pangan lokal kita seperti singkong, ubi, kacang-kacangan, pisang, jagung, dan lainnya begitu melimpah, apalagi di daerah Yogyakarta dikenal sebagai sentra produksi pangan lokal. Adanya kerja sama dengan hotel ini, pangan lokal menjadi bernilai tinggi, petani mendapat pendapatan lebih dan petani sejahtera tentunya,” terangnya.

Lebih lanjut Amiruddin menyebutkan pangan lokal tidak hanya bentuk segar tapi juga olahan seperti tepung mocaf, minuman bandrek, bajigur, sekoteng dan lainnya. Apalagi dengan gandeng teknik Hanara, olahan pangan lokal menjadi sesuatu yang beda.

"Sebab tidak hanya bikin kenyang, tapi juga untuk stamina tubuh, membuat siapapun yang mengkonsumsinya selalu bahagia dan  kesehatanya selalu terjaga secara berkelanjutan. Jadi yang kita jual adalah nilai manfaatnya," pintanya.

Edi, peserta dari Dinas Pertanian Kalimantan Selatan menuturkan dengan mengikuti pelatihan merasakan hasil langsung yakni semakin yakin produk pangan lokal Indonesia layak dikembangkan ke seluruh dunia.

"Saya senang sekali ikut pelatihan tadi merasa lebih bugar dengan konsumsi pangan lokal, ini harus kita gaungkan ke semua daerah. Bahwa pangan lokal kita mampu bersaing," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement