Sabtu 29 May 2021 05:57 WIB

Pemerintah Antisipasi Penyebaran Covid 19 Varian Baru

Pemerintah belum melihat adanya tanda-tanda penyebaran varian baru di Indonesia.

Rep: eko widiyatno/ Red: Hiru Muhammad
Varian covid-19 baru yang diwaspadai dunia
Foto: republika
Varian covid-19 baru yang diwaspadai dunia

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Penyebaran Covid 19 varian baru yang saat ini merebak di beberapa negara tetangga, menjadi fokus perhatian pemerintah. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyebutkan, pemerintah terus berupaya melakukan antisipasi agar varian baru tersebut tidak menyebar di Indonesia.

''Sekarang, bila ada isyu tentang potensi peredaran varian baru, langsung kita evaluasi,'' katanya saat peringatan Milad ke-56 Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Jumat (28/5).

Saat berkunjung ke UMP, Muhajir menyampaikan pidato ilmiah dan juga meninjau Gedung UMP Tower KH AR Fachruddin dan peresmian Banyumas Institut. Gedung UMP Tower, sebelumnya diresmikan diresmikan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir secara virtual.

Muhadjir menyatakan, hingga saat ini pemerintah belum melihat adanya tanda-tanda  penyebaran varian baru di Indonesia. ''Prinsipnya, kita terus melakukan upaya sungguh-sungguh agar varian baru ini tidak sampai menyebar,'' jelasnya.

Salah satu upaya yang dilakukan, antara lain dengan melakukan pemeriksaan warga yang mudik ke Sumatera. Hal ini dilakukan karena banyak warga Indonesia yang melakukan penyebaran tidak resmi ke Sumatera pada masa lebaran lalu.

''Pada masa lebaran itu, ada sekitar 500 bus dari Jawa yang menyeberang ke Sumatera. Sampai saat ini belum balik semua, sehingga polisi di wilayah Sumatera bagian selatan masih melakukan perpanjangan pemeriksaan pada mereka yang balik ke Jawa,'' katanya.

Muhajir juga menyatakan, kunjungan ke UMP juga dalam rangka memastikan upaya pencegahan  penyebaran benar-benar dilakukan di Jawa Tengah. ''Kita melihat betul, apakah yang diputuskan di rapat betul-betul berjalan dengan baik di lapangan,'' jelasnya.

Mengenai kasus penyebaran varian baru pada para nakes di RSUD Cilacap, Muhajir menyatakan, pemerintah pusat terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah Cilacap dalam rangka pencegahan penyebaran.

Sebagaimana diketahui, sebanyak 48 nakes RSUD Cilacap sebelumnya terpapar Covid 19 setelah menangani 14 awak/ABK kapal yang membawa gula rafinasi dari India. Belakangan diketahui, 14 ABK tersebut terjangkit Covid 19 varian baru B 1617.2 yang juga dikenal varian India. Namun mengenai varian yang menjangkiti para nakes, hingga saat ini masih diteliti di laboratorium. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement