Jumat 28 May 2021 15:47 WIB

Amr bin Ash dan Perjanjian dengan Rakyat Mesir

Kisah Amr bin Ash masuk ke Mesir

Rep: umar Muchtar/ Red: Muhammad Subarkah
Amr bin Ash (Ilustrasi).
Foto: google.co.id
Amr bin Ash (Ilustrasi).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- 20 tahun setelah hijrah Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah, Islam masuk Mesir. Saat itulah terjadi perjanjian antara pemimpin pasukan Muslim yang saat itu dipimpin Sahabat Rasulullah SAW, Amr bin Ash, dan orang-orang Mesir.

Kitab Bidayah wa al-Nihayah karya Ibnu Katsir, menjelaskan, ketika Umar bin Khattab beserta umat Muslim menyelesaikan penaklukkan Syam, Amr bin Ash dikirim ke Mesir.

Amr bin Ash terkenal selalu memiliki strategi sebelum berperang, termasuk saat membebaskan Mesir dari Romawi dan Persia. Dia menyampaikan kepada pasukan Mesir agar tidak terburu-buru memerangi umat Muslim sebelum memberi penjelasan. Ia pun mengajak Abu Maryam dan Abu Miryam, untuk bertemu.

Mereka bertemu di Gerbang Mesir. Lalu Amr bin Ash berkata:

"Kalian adalah pendeta di negara ini. Jadi dengarlah, Allah SWT mengirim Nabi Muhammad SAW dengan kebenaran. Dia (Allah) memerintahkan utusan-Nya, dan Muhammad memerintahkan kita.

Dan dia memimpin kami semua yang dia perintahkan, lalu dia pergi meninggalkan kami. Dan ini adalah di antara apa yang diperintahkan kepada kami. Dan kami menawarkan kepada kalian untuk masuk Islam.

Siapapun dari kalian yang menyetujui tawaran kami, maka mereka menjadi seperti kami. Dan siapapun yang menolak, kami tawarkan pada kalian untuk membayar jizyah (upeti) sehingga kami akan memberinya perlindungan.

Dan dari apa yang Amirul Mukminin (Umar bin Khattab) percayakan kepada kami, di antaranya adalah memperlakukan orang Koptik dengan baik karena Rasulullah SAW memerintahkan untuk memperlakukan orang Koptik dengan baik, karena beliau SAW penuh kasih sayang dan punya kepedulian kepada orang Mesir.

Di sisi lain, Romawi menolak melakukan rekonsiliasi dengan umat Muslim di masa awal hingga berujung pada peperangan dan Muslim menancapkan kemenangan. Dalam kondisi ini, barulah orang Mesir berdamai dengan tentara Arab. Walhasil, perjanjian terkait jizyah bagi yang tidak ingin memeluk Islam, ada di antara kedua belah pihak, yaitu antara umat Islam dan kalangan Koptik Mesir kala itu."

Begitulah yang dilakukan Amr bin Ash saat membebaskan rakyat Mesir. Dia memberikan perlindungan kepada jiwa, harta, gereja, salib, dan keyakinan orang-orang yang tidak ingin memeluk agama Islam, khususnya adalah para pemeluk Koptik. 

Sumber: https://www.youm7.com/story/2021/5/26/%D8%A7%D9%82%D8%B1%D8%A3-%D8%B9%D9%87%D8%AF-%D8%B9%D9%85%D8%B1%D9%88-%D8%A8%D9%86-%D8%A7%D9%84%D8%B9%D8%A7%D8%B5-%D8%A5%D9%84%D9%89-%D8%A3%D9%87%D9%84-%D9%85%D8%B5%D8%B1-%D9%85%D8%A7-%D9%8A%D9%82%D9%88%D9%84%D9%87/5332807

 
 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement