Ahad 30 May 2021 06:16 WIB

Puluhan Ibu Berunjuk Rasa dengan Menyusui di Sebuah Mall di Australia

Puluhan Ibu Berunjuk Rasa dengan Menyusui di Sebuah Mall di Australia

Red:
Puluhan Ibu Berunjuk Rasa dengan Menyusui di Sebuah Mall di Australia
Puluhan Ibu Berunjuk Rasa dengan Menyusui di Sebuah Mall di Australia

Lebih dari 40 ibu menyusui bersama pendukung lain tergabung dalam aksi protes damai di Pusat Perbelanjaan Gold Coast, negara bagian Queensland, hari Jumat (28/05).

Mereka ingin menyuarakan pesan para ibu boleh menyusui di mana pun dan kapan pun.

Aksi ini dilakukan setelah seorang ibu asal Gold Coast pekan lalu diminta oleh seorang petugas untuk meninggalkan area "kelas atas" di pusat perbelanjaan tersebut ketika sedang menyusui anaknya.

Pihak pusat perbelanjaan Pacific Fair mengatakan ada "kesalahpahaman" di antara kedua belah pihak. 

Mereka juga berjanji akan mengajari kembali karyawannya tentang kebijakan yang mengizinkan ibu untuk menyusui anaknya.

Juru bicara pusat perbelanjaan Pacific Fair mengatakan sudah sejak lama para ibu diizinkan untuk menyusui anak mereka di mana pun mereka mau.

Namun, para pendukung aksi damai mengatakan unjuk rasa dilakukan untuk menciptakan percakapan lebih luas tentang menyusui dan agar praktik ini dianggap hal yang normal di mata masyarakat umum.

Dukungan dari seluruh dunia

Para ibu, bapak, nenek, serta pendukung lainnya berkumpul di lantai dengan deretan toko mewah di pusat perbelanjaan tersebut. 

Lokasi inilah tempat di mana Shannon Laverty, ibu asal Gold Coast, dihampiri oleh petugas minggu lalu.

Shannon mengatakan dirinya sedang menyusui anaknya yang baru lahir ketika dihampiri oleh salah satu petugas mall yang menanyakan apakah dia bisa menyusui di ruang khusus orangtua.

Ketika menolak tawaran tersebut, petugas mengatakan Shannon tidak boleh menyusui di lantai dengan deretan toko "mewah".

Kejadian ini mengundang banyak dukungan dari para ibu di seluruh dunia yang turut berbagi pengalaman serupa, yaitu pernah dipermalukan karena menyusui di tempat umum.

Shannon terharu melihat jumlah peserta aksi damai yang hadir hari Jumat lalu.

"Aksi ini dilakukan untuk mendukung para perempuan, juga bapak, siapa pun yang dalam perjalanan menjadi orangtua," katanya.

'Perempuan harus tahu hak mereka'

Shannon berharap aksi protes tersebut bisa membantu mengajarkan pada orang lain tentang praktik menyusui dan membuat para ibu merasa didukung dan tidak dikucilkan.

"Agar perempuan mengetahui hak mereka. Karena masih banyak yang tidak tahu karena jarang dibicarakan," katanya.

Belasan perempuan terlihat menyusui anak mereka di depan umum pagi ini, dikelilingi pendukung aksi damai.

Seorang bapak bahkan meneriakan, "ayo ibu-ibu".

Amy Farrow dan Melissa Llewelyn, yang keduanya baru menjadi ibu ikut hadir juga dalam aksi damai tersebut. 

"Penting sekali mengetahui informasi menyusui seperti ini, dan sadar jika kita tidak sendirian," ujar Melissa.

"Kami berdua adalah ibu baru dan kami nyaman saja menyusui di mana pun."

Pusat perbelanjaan minta maaf

Pusat perbelanjaan Pacific Fair meminta maaf setelah mendengar apa yang dialami Shannon, namun merasa bahwa petugas salah dimengerti.

Juru bicara tempat tersebut mengatakan "kebijakan kami selalu mengizinkan ibu untuk menyusui di manapun di Pacific Fair".

"Sayangnya, waktu salah satu petugas kami ingin menjelaskan pilihan tempat menyusui lain di pusat perbelanjaan, muncul kesalahpahaman yang menyinggung pelanggan," katanya.

Peristiwa itu menurutnya tidak sesuai dengan pedoman pelayanan bagi pelanggan, sehingga para petugas meminta maaf kepada ibu beranak dua itu dan berjanji akan mengajarkan kembali kebijakan yang terbuka bagi ibu menyusui pada karyawannya.

"Pacific Fair berterima kasih atas kesempatan untuk menyatakan bahwa ibu menyusui boleh menyusui di manapun yang menurut mereka paling nyaman," ungkap juru bicara.

Menurut hukum Australia, perempuan boleh menyusui di mana pun.

Seperti diatur dalam Undang-undang Diskriminasi Seksual 1984, perbuatan mendiskriminasi seseorang yang menyusui adalah tindakan melanggar hukum di Australia.

Diproduksi oleh Natasya Salim dari laporannya dalam bahasa Inggris

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement