Jumat 28 May 2021 08:26 WIB

Israel Tolak Rencana AS Buka Kembali Konsulat di Yerusalem

AS berencana membuka kembali konsulat Palestina di Yerusalem

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Bendera Israel (ilustrasi)
Foto: Antara
Bendera Israel (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM - Otoritas pendudukan Israel menolak rencana Amerika Serikat (AS) membuka kembali konsulatnya di Yerusalem Timur, Rabu (26/5) waktu setempat. Washington berencana membuka kembali konsulat serta memulihkan hubungannya dengan Palestina.

Seperti dilansir laman Middle East Monitor, Duta Besar Israel di Washington Gilad Erdan mengatakan, bahwa pemerintah dengan tegas menentang langkah untuk membuka kembali konsulat yang melayani Palestina. Dia menyebut wilayah Yerusalem Timur sebagai "wilayah kedaulatan" Israel.

Baca Juga

Menurut Jerusalem Post, isu itu diangkat selama pertemuan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Selasa. Itu adalah hari ketika Blinken mengumumkan keputusan untuk membuka kembali konsulat yang secara historis berfungsi sebagai kantor yang bertanggung jawab atas hubungan diplomatik dengan Palestina.

Pengumuman tersebut menyusul pertemuan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Ramallah sebagai bagian dari kunjungan resmi Blinken ke wilayah Palestina yang diduduki. Erdan mengatakan, bahwa masalah tersebut tidak akan menyebabkan krisis antara Washington dan Tel Aviv.

Pada 2018, pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump menutup konsulat di Yerusalem Timur setelah mengakui Yerusalem sebagai ibu kota "persatuan" Israel. Pencaplokan Yerusalem oleh negara kolonial pemukim, tidak hanya pendudukannya atas Yerusalem Timur, tetap ilegal menurut hukum internasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement