Kamis 27 May 2021 15:57 WIB

Bais Tuding Gangguan Keamanan untuk Hentikan Otsus Papua

Apapun yang dilakukan pemerintah, kelompok teroris di Papua dinilai akan tetap ada.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Agus raharjo
Letjen Joni Supriyanto kini menjabat Kabais TNI.
Foto: Puspen TNI
Letjen Joni Supriyanto kini menjabat Kabais TNI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Intelijen Strategis Tentara Nasional Indonesia (Bais) Letnan Jenderal Joni Supriyanto mengatakan, peningkatan eskalasi gangguan keamanan di Tanah Papua beberapa pekan terakhir sengaja dilakukan kelompok separatis untuk menghentikan Otonomi Khusus (Otsus) Papua. Saat ini, pemerintah dan DPR sedang membahas revisi Undang-Undang (UU) Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otsus Papua.

"Ini sengaja mereka lakukan dan sengaja mereka timbulkan agar pemerintah dan DPR RI menghentikan rencana kita untuk merealisasi Otsus Papua jilid dua," ujar Joni dalam rapat Pansus Otsus Papua DPR RI, Kamis (27/5).

Menurut dia, niat baik yang dilakukan pemerintah untuk mengangkat harkat dan martabat masyarakat Papua tidak semuanya bisa diterima begitu saja. Namun, dia mengeklaim, sebagian warga Papua menerima Otsus Papua, dan hanya kelompok kecil yang tidak menerima.

Termasuk soal pemekaran wilayah Papua yang mendapat dukungan maupun penolakan. Joni menyebut, ada beberapa daerah yang menolak pemekaran dan ada juga sejumlah daerah lainnya yang sudah melakukan rapat dan menyepakati rencana pemekaran provinsi, bahkan sudah menentukan lokasi ibu kota.

"Sekali lagi, upaya dari mereka untuk melakukan pemungutan pembalikan fakta yang selalu dilakukan, apa yang dilakukan penerintah ini menjadi bahan kampanye mereka baik itu di dalam negeri maupun di luar negeri," kata Joni.

Dia menuturkan, kelompok separatis Papua menganggap sejumlah pelanggaran merupakan pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Mereka juga mengangkat isu pengabaian hak-hak dasar penduduk asli Papua untuk tujuan Papua merdeka.

"Jadi apapun yang kita lakukan oleh pemerintah, kelompok-kelompok itu akan tetap ada, dan kelompok itu sampai hari ini cukup relatif banyak, baik itu ada di dalam negeri maupun ada di luar negeri," tutur dia.

Untuk itu, Joni mengatakan, TNI terus melakukan operasi keamanan di Papua, seperti operasi pengamanan perbatasan, operasi daerah rawan, operasi pengamanan pulau terluar, dan operasi penegakan hukum bekerja sama dengan kepolisian. Operasi tersebut terus berjalan hingga kini agar situasi Papua kondusif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement