REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Jawa Tengah, melalui Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), menjadi salah satu perguruan tinggi yang ditunjuk Kemendikbud menjadi penyelenggara Diklat Calon Kepala Sekolah (CKS).
''Sebenarnya, sudah sejak 2018, FKIP UMP dipercaya menjadi menjadi penyelenggara diklat calon kepsek oleh Kemendikbud. Ini merupakan bentuk kepercayaan pemerintah bagi kami, karena setiap tahun dipercaya untuk melaksanakan kegiatan ini,'' jelas Ketua Lembaga Penyelenggara Diklat (LPD) UMP, Saefurrohman, Kamis (27/5).
Termasuk pada 2021 ini, Saefuddin menyebutkan, UMP kembali dipercaya menggelar diklat bagi para calon kepala sekolah. Kegiatan diklat bagi calon kepala sekolah dilaksanakan dalam empat tahapan yang memakan waktu selama sekitar dua bulan.
''Dalam pelaksanaan di 2021 ini, diklat sudah berlangsung sejak awal Mei 2021. Jumlah pesertanya sebanyak 44 orang, terdiri dari 35 calon kepala sekolah SD dan enam calon kepsek SMP,'' jelasnya.
Tahap pertama diklat, diisi dengan kegiatan On The Job Training (OJT) I dimulai 3 Mei 2021 di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga. OJT tahap I, membutuhkan waktu selama 20 jam pelajaran. Selanjutnya untuk In Service Training (IST) I, yang membutuhkan waktu 50 jam pelajaran.
''Tahap III, kembali dilakukan OJT 2 yang membutuhkan waktu 200 jam pelajaran, dan diakhiri dengan kegiatan IST II yang membutuhkan waktu 30 jam pelajaran. Pelaksanaan diklat secara keseluruhan, akan berakhir awal Juli 2021 mendatang,'' kata dia.
Dalam pelaksanaan diklat, Saefurrohman menyebutkan, kegiatan dilaksanakan secara tatap muka dengan penerapan protokol kesehatan dengan sangat ketat. Setiap peserta dan panitia, wajib melaksanakan swab antigen dengan hasil non reaktif. ''Sejauh ini, pelaksanaan diklat dapat berlangsung lancar. Semoga kegiatan dapat terus berjalan lancar hingga selesai,'' katanya.
Rektor UMP Dr Jebul Suroso saat memotivasi para CKS, meminta agar peserta bisa mengikuti kegiatan ini dengan gembira, bahagia dan dapat mengimplementasikan hasil Diklat dengan baik di sekolah masing-masing. ''Kami juga minta agar pelaksana dan peserta diklat benar-benar menerapkan protokol kesehatan secara ketat,'' katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
