Kamis 27 May 2021 05:17 WIB

Bahrain Kembali Tutup Pusat Perbelanjaan dan Tempat Publik

Penutupan kembali pusat perbelanjaan di Bahrain untuk cegah Covid-19

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Penutupan kembali pusat perbelanjaan di Bahrain untuk cegah Covid-19. Bendera Bahrain.
Foto: arab news
Penutupan kembali pusat perbelanjaan di Bahrain untuk cegah Covid-19. Bendera Bahrain.

IHRAM.CO.ID, MANAMAH – Bahrain menutup pusat perbelanjaan, kedai kopi, dan restoran untuk mengurangi penyeraban covid-19. Penutupan dimulai pada Kamis (27/5) hingga dua pekan kedepan. 

Dilansir dari The National News, Kamis (27/5), Kementerian Kesehatan mengatakan 70 persen pegawai pemerintah harus bekerja dari rumah. Termasuk semua konferensi dan acara tatap muka akan dibatalkan. 

Baca Juga

Kemudian tukang cukur, salon rambut, spa, restoran dan tempat rekreasi akan tutup hingga pukul 12 pagi pada 10 Juni. Pantai, taman hiburan, gimnasium dan kolam renang, serta bioskop, juga akan ditutup. "Kafe, restoran, dan toko hanya dapat mengoperasikan pengiriman ke rumah dan dibawa pulang," kata kementerian. 

Kerajaan Teluk membuat pengumuman setelah mencoba mengendalikan penyebaran Covid-19. Pada 21 Mei, pembatasan dilakukan dengan hanya mengizinkan orang dewasa yang telah divaksinasi yang telah melebihi 14 hari sejak dosis kedua mereka mengunjungi apotek, bank, supermarket, rumah sakit, dan fasilitas lainnya. 

 

Bahrain telah melakukan vaksinasi hampir 50 persen dari populasi. Namun pada 17 Mei lalu, terjadi lonjakan kasus covid-19.  

Langkah-langkah baru itu diambil kurang dari 10 hari setelah pembukaan kembali jalan lintas ke Arab Saudi, setelah Riyadh mencabut larangan perjalanan setelah 14 bulan. 

Pejabat kementerian telah melakukan inspeksi dan memerintahkan satu restoran untuk ditutup dan merujuk 13 lainnya ke pihak berwenang atas pelanggaran terkait virus Corona dan kegagalan untuk mematuhi tindakan pencegahan. 

Kementerian mengumumkan larangan warga negara non-Bahrain yang datang dari India, Pakistan, Sri Lanka, Bangladesh dan Nepal memasuki negara itu mulai 23 Mei, dengan pengecualian warga negara GCC atau individu dengan visa tinggal Bahrain atau GCC. 

"Semua pendatang dari negara-negara yang disebutkan diminta untuk menunjukkan sertifikat yang mengkonfirmasikan hasil tes PCR negatif yang berisi kode QR, tidak lebih dari 48 jam sebelum kedatangan mereka," kata kementerian itu. 

Semua kedatangan harus melakukan tes PCR pada saat kedatangan, tes PCR kedua untuk kedatangan yang akan tinggal di Bahrain untuk jangka waktu lebih dari 5 hari, dan tes PCR ketiga sepuluh hari setelah tanggal kedatangan bagi mereka yang akan tinggal di Bahrain untuk jangka waktu lebih dari 10 hari. 

Bahrain telah memvaksinasi 732.710 orang. Bahrain melaporkan 2.766 kasus baru pada hari Selasa dan 12 kematian, sehingga jumlah kematian menjadi 878 dan jumlah kasus menjadi lebih dari 220 ribu.  

 

 

Sumber: thenationalnews 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement