REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang pemuda yang menghina pendakwah asal Yogyakarta, KH Miftah Maulana Habiburrahman atau yang biasanya dipanggil Gus Miftah disebut mengalami gangguan jiwa. Menurut keterangan orang tuanya, pemuda yang memiliki akun @mokooku tersebut sudah mengalami gangguan jiwa selama dua tahun terakhir.
Menanggapi hal itu, Gus Miftah mendoakan agar pemuda tersebut cepat sembuh jika memang mengalami gangguan jiwa. Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji tersebut juga telah memaafkan pemuda tersebut.
"Dan saya maafkan bukan hanya karena pertimbangan gila, saya lebih melihat kepada bapak ibunya yang akhirnya harus repot dan menjadi malu gara gara ulah anaknya," ujar Gus Miftah kepada Republika.co.id melalui pesan elektronik, Rabu (26/5).
"Semoga Allah juga orang tua kita semua, dan kita sebagai anak tidak membuat malu orang tua kita," imbuhnya.
Berdasarkan hadits shahih yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Nabi Saw juga bersabda, “Pena (pencatat amal) akan diangkat dari tiga orang, yaitu: dari orang yang tidur sampai dia bangun, dari anak-anak sampai dia baligh, dan dari orang yang gila sampai dia sadar (berakal).”
Namun, ada sebuah pertanyaan yang mengganjal dalam benak Gus Miftah. Karena, jika pemuda tersebut mengalami gangguan jiwa, maka tidak akan sadar dalam bermedia sosial.
"Pertanyaan yang agak mengganjal barang kali satu, yaitu edan kok sadar medsos ya....Mbuh lah," ucap Gus Miftah.
Dia pun berterima kasih kepada pemerintah Kabupaten Trdnggalek, Banser NU, dan juga Polres Trenggalek yang telah bergerak cepat merespons kasus penghinaan tersebut. "Matur nuwun Bupati Trenggalek, sahabat Banser Trenggalek, dan jajaran Polres Trenggalek yang bergerak cepat sebelum yang bersangkutan dihakimi massa," kata Gus Miftah.
Sebelumnya, seorang pemuda asal Trenggalek, Jawa Timur melontarkan kalimat yang menghina Gus Miftah melalui video hingga kolom komentar di Instagram. Setelah muncul video penghinaan itu, akun Instagram milik pemuda tersebut, @mokooku dibanjiri komentar negatif dari warganet.
Setelah viral, pemuda yang diketahui bernama Harmoko tersebut akhirnya diamankan di Polsek Panggul, Trenggalek. Orang tua Harmoko juga telah membuat surat pernyataan permohonan maaf kepada Gus Miftah yang dibacakan di Polsek Panggul, Trenggalek.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
