Rabu 26 May 2021 18:36 WIB

Puan Diharapkan Fokus Pimpin DPR Jika Ingin Nyapres

‘Kalau sudah berhasil (di DPR), jalan menuju 2024 akan semakin lapang.’

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ratna Puspita
Ketua DPR RI, Puan Maharani
Foto: DPR RI
Ketua DPR RI, Puan Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), I Made Leo Wiratma, menanggapi konflik internal PDI Perjuangan yang belakangan mencuat antara Ketua DPR, Puan Maharani dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Leo mengatakan, jika berniat maju menjadi calon presiden (capres) di tahun 2024 mendatang maka Puan harus fokus dalam tugasnya saat ini sebagai ketua DPR. 

"Dalam berbagai survei (Puan) telah terbukti belum memperoleh dukungan yang signifikan sebagai Capres 2024. Karena itu, jika ingin maju nanti, sekarang saatnya menunjukkan diri sebagai sosok yang sukses sebagai Ketua DPR," kata Leo kepada Republika, Rabu (26/5).

Baca Juga

Torehan sukses dalam memimpin DPR nantinya dinilai bisa menjadi modal awal untuk maju sebagai capres. Karena itu, ia berharap Puan bisa sungguh-sungguh dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab yang diampunya saat ini.

"Kalau sudah berhasil, jalan menuju 2024 akan semakin lapang, sebaliknya jika gagal ya harus rela melupakan impian menjadi orang nomor satu di Indonesia," ujarnya.

Sementara itu terkait konflik internal di PDIP, Leo menilai hal tersebut lumrah terjadi dalam kehidupan organisasi partai politik. Tinggal bagaimana internal PDIP bisa memanage konflik agar tidak menimbulkan perpecahan dan rasa sakit hati di kalangan kader.

Leo berharap persaingan yang terjadi bisa berlangsung secara sehat dan bukan saling memusuhi. Dirinya juga berharap yang lebih unggul nantinya tetap merangkul yang kalah bersaing, begitu juga yang kalah mesti menghormati yang unggul. 

"Jangan sampai yang kurang unggul justru menyingkirkan pesaing dengan menggunakan kekuasaan yang ada padanya. Ini pasti merusak demokrasi dalam partai," ucapnya. 

Namun, ia memandang konflik internal tersebut juga bisa dilihat sebagai test of the water untuk mengetahui lebih jauh seperti apa dukungan terhadap para pesaing. Misalnya, dengan mengucilkan Ganjar, dia akan memperoleh simpati sehingga semakin besar dukungan yang diperolehnya. 

"Jadi konflik sandiwara ini memang justru untuk membesarkan nama Ganjar di mata publik. Dengan demikian, PDIP semakin mendapat gambaran tentang tokoh mana yang harus didukung pada pilpres 2024," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement