Rabu 26 May 2021 10:34 WIB

UNJ Gelar Vaksin Tahap Dua untuk Dosen dan Tenaga Pendidik

Vaksinasi sekaligus menyiapkan SDM UNJ dalam persiapan Perkuliahan Tatap Muka (PTM).

UNJ Gelar Vaksin Tahap Dua untuk Dosen dan Tenaga Pendidik.
Foto: istimewa
UNJ Gelar Vaksin Tahap Dua untuk Dosen dan Tenaga Pendidik.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Universitas Negeri Jakarta (UNJ) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta melaksanakan Program Vaksinasi Covid-19 tahap kedua di University Prudential, Prudential Centre, Mall Kasablanka Lantai 2, Tebet, Jakarta Selatan.

Lokasi ini sudah ditentukan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta, sehingga UNJ tinggal mengikuti jadwal yang sudah ditentukan. Pemberian vaksin kedua ini diberikan untuk dosen dan tendik UNJ yang dilaksanakan dari tanggal 24 – 27 Mei 2021. 

Untuk jumlah dosen dan tenaga kependidikan (tendik) yang sudah terdata 1.099 orang. Peserta vaksinasi yang sudah terdata, sebelumnya dilakukan screening atau pengecekan kondisi tubuh sehingga vaksinasi diberikan hanya kepada peserta dengan kondisi sehat. Bagi peserta yang pernah terpapar Covid-19, tidak boleh divaksinasi kecuali sudah melewati waktu tiga bulan setelah dinyatakan negatif Covid-19.

Pada vaksinasi covid-19 tahap kedua ini dihadiri oleh Dr. Totok Bintoro, M.Pd selaku Wakil Rektor Bindang Perencanaan dan Kerjasama. 

Dr. Totok Bintoro, M.Pd mengatakan, untuk vaksinasi tahap dua ini diharapkan semakin  mempercepat berakhirnya Covid ini, untuk meningkatkan herd immunity khususnya di UNJ, sehingga bisa Kembali dilaksanakan pembalajaran secara normal, dan juga berhasil untuk seluruh Indonesia.

Sedangkan Rektor UNJ, Prof. Komarudin, M.Si., mengatakan vaksinasi secara menyeluruh bagi dosen dan tendik UNJ ini sebagai upaya peningkatan imunitas dosen dan tendik sekaligus menyiapkan SDM UNJ dalam persiapan Perkuliahan Tatap Muka (PTM) pada tahun akademik 2021/2022.

“Dengan vaksinasi ini diharapkan seluruh SDM UNJ siap dan percaya diri dalam menjalankan PTM, sehingga para dosen dan tendik tidak takut lagi menjalankan PTM karena belum divaksin. Meski tentu dalam pelaksanaan PTM nanti harus menjalankan protokol kesehatan secara ketat dan menyesuaikan dengan kondisi saat itu. Paling tidak akan dilaksanakan secara bertahap, termasuk di dalamnya dengan cara hybrid atau blended” jelas Komarudin dalam siaran persnya kepada Republika.co.id, Selasa (25/5).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement