Rabu 26 May 2021 09:16 WIB

Vietnam Perluas Lockdown karena Peningkatan Kasus Covid

Vietnam alami lonjakan kasus Covid-19 terutama di zona pabrik.

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Orang-orang mengenakan masker di Bandara Internasional Noi Bai di Hanoi, Vietnam, 28 Juli 2020.
Foto: EPA-EFE/LUONG THAI LINH
Orang-orang mengenakan masker di Bandara Internasional Noi Bai di Hanoi, Vietnam, 28 Juli 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, HANOI - Vietnam memperluas langkah-langkah lockdown di kawasan industri di utara untuk memerangi wabah Covid-19 terbesar sejauh ini. Pihak berwenang melaporkan rekor harian dalam kasus-kasus baru yang lebih dari dua kali lipat dari jumlah tertinggi sebelumnya.

Kementerian Kesehatan pada Selasa (25/5) malam mengumumkan 447 infeksi baru Covid-19, lompatan terbesar sejak 190 kasus yang dicatat pada 16 Mei. Laporan itu didorong klaster di zona pabrik di Provinsi Bac Ninh dan Bac Giang. Jumlah tersebut merupakan angka revisi dari pengumuman sebelumnya sebanyak 457 kasus.

Baca Juga

"Varian Covid-19 yang ditemukan saat ini telah menyebar dengan sangat cepat dan luas," kata Menteri Kesehatan Nguyen Thanh Long dalam sebuah pernyataan, tanpa menyebutkan varian yang terdeteksi.

Vietnam telah melaporkan keberadaan varian yang sangat menular yang pertama kali diidentifikasi di India. Wabah telah menyebar ke lebih dari 30 dari 63 kota dan provinsi di Vietnam, termasuk ibu kota Hanoi, yang telah menutup restoran dan melarang pertemuan publik.

Bac Ninh, lokasi fasilitas produksi Samsung Electronics, memulai jam malam dan pembatasan perjalanan mulai Selasa, lapor media pemerintah. Pembatasan itu menyusul penutupan sementara empat kawasan industri, termasuk tiga fasilitas Foxconn, oleh pihak berwenang di Provinsi tetangga Bac Giang.

Wabah tersebut bisa menjadi tantangan besar bagi Vietnam, yang berhasil mengatasi wabah yang lebih awal dan lebih kecil serta menghindari tingkat kerusakan ekonomi yang diderita oleh negara-negara tetangganya. Ratusan pekerja pabrik termasuk di antara hampir 2.800 orang yang terinfeksi sejak akhir April, yang merupakan sekitar setengah dari 5.773 kasus secara keseluruhan di negara itu.

Negara ini telah mencatat 44 kematian. "Kepadatan pekerja di lokasi wabah sangat tinggi, berbagi lingkungan tertutup yang sama, ruang makan yang sama, dan area sanitasi yang sama. Risikonya sangat tinggi," kata Long.

Sebagian besar kasus pada Selasa terjadi di pabrik-pabrik di Bac Giang. Pihak berwenang mengatakan pengujian ditingkatkan dan asrama pekerja ditutup.

Pemerintah daerah sedang mempertimbangkan dimulainya kembali sebagian operasi mulai Rabu (26/5) bagi pekerja yang tidak terinfeksi. Vietnam belum memulai inokulasi massal untuk melawan virus corona, dengan sekitar satu juta dosis vaksin telah diberikan sejauh ini.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement