Selasa 25 May 2021 22:51 WIB

Gunung Kidul Selenggarakan ASPD Sekolah Dasar dengan CBT

Penggunaan sistem CBT juga membuat pelaksanaan ASPD lebih efisien.

Gunung Kidul Selenggarakan ASPD Sekolah Dasar dengan CBT(ilustrasi).
Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Gunung Kidul Selenggarakan ASPD Sekolah Dasar dengan CBT(ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,GUNUNG KIDUL -- Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyelenggarakan asesmen standar pendidikan daerah jenjang sekolah dasar dengan sistem Computer Based Test yang berlangsung pada 25-27 Mei 2021.

"Hal yang melatarbelakangi penerapan Computer Based Test (CBT), yakni adanya pandemi COVID-19 untuk meminimalisir kontak dengan orang luar lingkungan sekolah. Kami sudah memberikan pelatihan kepada siswa sebelum pelaksanaan ini," kata Kepala Bidang Sekolah Dasar Disdikpora Gunung Kidul Sumarto di Gunung Kidul, Selasa (25/5).

Menurut dia, penggunakan kertas pada asesmen standar pendidikan daerah ada potensi kontak dengan luar saat proses distribusi soal ke sekolah. Sehingga penggunaan sistem CBT juga membuat pelaksanaan ASPD lebih efisien.

"Selain itu, hasil dari ujian bisa langsung diketahui siang hari setelah ASPD dilakukan," katanya.

ASPD SD ada tiga mata pelajaran yang diujikan, yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Total ada sebanyak 9.984 pelajar kelas VI SD di Gunung Kidul yang mengikuti ASPD ini.

Sumarto mengakui masih ada SD di Gunung Kidul yang menumpang di sekolah lain untuk ASPD ini. Dua SD tersebut berada di Kecamatan Tepus. Hal ini dikarenakan sekolah tersebut minim peralatan untuk ujian dan belum terjangkau layanan internet.

"Kami berharap ASPD ini berjalan lancar, dan tidak menimbulkan klaster penyebaran COVID," katanya.

Sebelumnya, Kabid SMP Disdikpora Gunung Kidul Kiswara menyampaikan ASPD jenjang SMP juga menggunakan sistem CBT. Sekitar 7.862 pelajar kelas IX mengikuti ASPD tersebut."Mata pelajaran yang diujikan ada empat, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan IPA," katanya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement