Selasa 25 May 2021 19:07 WIB

Kehadiran Anak di Masjid, Dimarahi atau Dibiarkan?

Kehadiran anak-anak di masjid atau majelis taklim kerap dianggap menganggu.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Anak di masjid
Foto: photo.net
Anak di masjid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kehadiran anak-anak di masjid atau majelis taklim kerap dianggap menganggu. Di sisi lain, jamaah menginginkan anak-anak tersebut akrab dengan masjid dan majelis taklim. 

Pengasuh pesantren Tunas Ilmu Purbalingga sekaligus dosen Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyyah Imam Syafi'i Jember, Ustaz Abdullah Zaen Lc.,MA menjelaskan ada dua pendapat dalam menyikapi kehadiran anak-anak.

Baca Juga

Pendapat pertama, anak-anak merupakan generasi penerus kebaikan sehingga perlu akrab dengan masjid dan majelis taklim. Untuk pendapat ini, kata dia, mereka sangat memaklumi tingkah polah anak-anak itu. Seheboh apapun kelakuan mereka, dibiarkan saja. Akibatnya tidak sedikit jamaah yang mengeluh sulit konsentrasi dalam mengaji dan shalat.

 

"Keberadaan anak kecil di masjid itu sudah lazim sejak zaman Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Perilaku anak di zaman itu juga tidak berbeda jauh dengan zaman ini. Sama-sama masih suka bermain. Bagaimanakah baginda Nabi shallallahu alaihi wasallam menyikapi mereka di masjid?," kata Ustaz lulusan S2 jurusan Aqidah, Universitas Islam Madinah ini.

Pendapat kedua, perlu ada sikap serius agar anak-anak tertib berada di masjid. Semisal, dimarahi atau diingatkan agar tidak berbuat gaduh di dalam masjid. Akibatnya anak-anak tersebut pun menjadi tidak betah di masjid. Bahkan sebagian mereka menjadi fobia dengan majlis taklim.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement