Selasa 25 May 2021 15:34 WIB

Unisba Siapkan Pembelajaran Multimedia 

Dalam pembelajaran multimedia sejumlah mahasiswa belajar di kelas dan secara daring.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Rektor Universitas Islam Bandung (Unisba), Prof Edi Setiadi
Foto: Unisba
Rektor Universitas Islam Bandung (Unisba), Prof Edi Setiadi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Universitas Islam Bandung (Unisba) hingga saat ini belum memutuskan metode pembelajaran yang akan digunakan pada semester ganjil 2021/2022. Padahal, banyak universitas yang sudah berencana akan menggelar tatap muka.

Menurut Wakil Rektor I Unisba Harits Nu'man, Unisba masih perlu mengkaji kesiapan sejumlah hal. Termasuk infrastruktur, untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran tatap muka secara terbatas.

"Salah satu hal yang dipersiapkan yakni pelaksanaan pembelajaran multimedia," ujar Harits di acara Silaturahmi Virtual Idulfitri Unisba, Senin (24/5).

Harits mengatakan, Unisba berencana menerapkan pembelajaran multimedia apabila keputusan yang diambil universitas adalah melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas. Dalam pembelajaran multimedia, kata dia, sejumlah mahasiswa belajar di kelas, sedangkan mahasiswa lain belajar secara daring. 

"Jumlah mahasiswa di kelas tidak lebih dari 50 persen dari total mahasiswa," katanya.

Selain itu, kata dia, kelas akan dilengkapi dengan kamera yang menunjang pelaksanaan dua metode pembelajaran sekaligus, yakni tatap muka dan daring.

"Dengan pembelajaran multimedia, dosen tidak perlu mengajar dua kali untuk mahasiswa yang tatap muka dan daring, cukup sekali mengajar," katanya.

Menurutnya, sistem pembelajaran multimedia akan diujicobakan terlebih dahulu. Dosen pun perlu dibekali kemampuan terlebih dahulu untuk mengajar secara multimedia. Mata kuliah yang akan dilaksanakan secara tatap muka saat ini sedang dipilah oleh kepala program studi masing-masing.

Mahasiswa, kata dia, nantinya akan diberi pilihan untuk belajar tatap muka atau daring saat perwalian. Namun, tidak semua mahasiswa bisa belajar secara tatap muka karena presentase mahasiswa yang belajar tatap muka hanya 50 persen dari total mahasiswa.

"Persiapan lainnya, Unisba akan mengkaji terlebih dahulu presentase dosen dan tenaga kependidikan yang sudah divaksin Covid-19," katanya.

Mahasiswa pun, kata dia, akan diwajibkan membawa surat hasil tes Covid-19. Karena, hanya mahasiswa yang bebas Covid-19 yang bisa mengikuti perkuliahan di kampus.

"Agar bisa melaksanakan kuliah tatap muka terbatas, perlu izin orang tua atau wali mahasiswa," katanya.

Sementara menurut Rektor Unisba, Edi Setiadi, kepada seluruh civitas akademika Unisba, sebagai dosen membaca literatur, menjalankan riset, menulis artikel, mengajar mahasiswa atau mengoreksi tugas dan hasil ujian mahasiswa semuanya dapat bernilai ibadah. 

"Tugas-tugas ini janganlah dijadikan sebagai beban atau hanya memenuhi kewajiban saja akan tetapi harus diniatkan sebagai ibadah supaya hidup kita bermakna," katanya.

Menurut Edi, sebagai tenaga kependidikan, melayani mahasiswa dengan baik, ramah dan sopan adalah aktivitas mulia bernilai ibadah yang diberikan kepada para mujahid penuntut ilmu. Untuk mahasiswa, dia mengingatkan kembali sabda nabi bahwa menuntut ilmu adalah berada di jalan jihad. 

"Oleh karena itu bersungguh-sungguhlah mengambil air kehidupan berupa ilmu dan hikmah di telaga yang jernih yang bernama Unisba. Perlu anda ingat-ingat ilmu sebagai sebuah hidayah harus diperjuangkan dengan keras, dengan jihad," paparnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement