Selasa 25 May 2021 13:43 WIB

ASN yang Berdomisili di Cilacap Diminta Kerja WFH

kasus Covid-19 varian India belakangan sudah menjangkiti warga Cilacap.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Fernan Rahadi
Varian covid-19 baru yang diwaspadai dunia
Foto: republika
Varian covid-19 baru yang diwaspadai dunia

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Merebaknya kasus Covid-19 varian B 1617.2 di Cilacap, mendapat perhatian serius dari Pemkab Banyumas. Untuk mencegah penyebaran varian tersebut di wilayah Banyumas, Bupati Achmad Husein meminta ASN di jajaran Pemkab Banyumas yang berdomisili di wilayah Kabupaten Cilacap, agar melakukan WFH (Work From Home) dulu.

''Ini kita lakukan untuk mencegah kemungkinan penyebaran Covid-19 varian B 1617.2 menyebar di wilayah Banyumas,'' jelasnya, Senin (25/5). Untuk itu, Bupati mengaku sudah menyiapkan surat edaran mengenai kebijakan WFH bagi warga Cilacap yang bekerja di lingkup Pemkab Banyumas.

Selain ASN di lingkungan Pemkab Banyumas, Bupati menyatakan, pihaknya sebenarnya berharap Pemkab Cilacap juga melakukan hal serupa. Dalam hal ini, warga Banyumas yang bekerja di lingkungan Pemkab Cilacap, agar bisa melakukan WFH dulu.

''Tapi ini bukan kewenangan kami, sehingga kami kami perlu berkoordinasi dengan Pemkab Cilacap,'' jelasnya. Untuk itu, dia mengaku sudah meminta Sekda Banyumas untuk berkoordinasi dengan Sekda Cilacap untuk mendiskusikan masalah ini.

Mengenai pekerja di sektor lain, Bupati menyatakan, kewenangan yang dimilikinya hanya pada lingkup ASN. Namun tidak menutup kemungkinan, kebijakan serupa diterapkan pada anggota TNI, Polri, dan karyawan BUMN/BUMD bila langkah antisipasi sudah perlu dilakukan.

''Termasuk juga di lingkup masyarakat umum, kami bisa saja melakukan proteksi berupa penyekatan di perbatasan Cilacap-Banyumas, bila kondisinya memang sudah harus dilakukan,'' jelasnya.

Namun untuk saat ini, Bupati menyatakan wilayah perbatasan Banyumas dan Cilacap masih terbuka untuk lalu lalang warga masyarakat. Warga dari Cilacap masih bebas pergi ke Cilacap. Warga Cilacap juga masih bebas pergi ke wilayah Banyumas.

''Masih terlalu awal kalau kita bicara soal penyekatan di perbatasan dengan Cilacap. Kita hanya perlu meningkatkan kewaspadaan, karena kasus Covid varian 1617 ini sudah masuk ke Cilacap,'' jelasnya.

Untuk itu, dia meminta masyarakat meningkatkan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan. ''Masyarakat jangan menyepelekan atau menganggap enteng, karena penyakit Covid-19 itu memang ada,'' katanya.

Sebagaimana diketahui, kasus Covid 19 varian B 1617.2 yang juga dikenal sebagai varian India, belakangan sudah menjangkiti warga Cilacap. Covid 19 varian tersebut, dibawa oleh 14 ABK kapal bermuatan gula rafinasi yang berasal dari India. Yang menjadi masalah, Covid 19 varian India tersebut dikhawatirkan telah menularkan pada puluhan tenaga kesehatan RSUD Cilacap yang merawat mereka.

Seperti disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Cilacap, dr Pramesti Griana Dewi, terakhir ada sebanyak 47 nakes RSUD Cilacap yang positif Covid 19. Namun dari jumlah tersebut, 15 nakes sudah sembuh dan dinyatakan negatif, sehingga ada 32 nakes yang masih menjalani perawatan dan positif Covid 19.

Mengenai varian virus yang menjangkiti para nakes, dr Pramesti masih belum bisa memastikan karena sampel virusnya masih dilakukan pemeriksaan di laboratorium. Namun yang jelas, mereka yang positif Covid 19, sebelumnya memang melakukan kontak langsung dengan 14 ABK yang sempat dirawat di RSUD.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement