Senin 24 May 2021 15:01 WIB

Mengenal Klub Motor UMM yang Peduli Sesama

Mereka melaksanakan bakti sosial (baksos) bersama dengan pihak UMM.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Sejumlah aktivitas klub motor Muhammadiyah University Rider (MURid) di Malang.
Foto: Dokumen.
Sejumlah aktivitas klub motor Muhammadiyah University Rider (MURid) di Malang.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Klub motor sering diartikan sebagai kelompok yang suka kebut-kebutan. Berbeda dengan yang lain, Muhammadiyah University Rider (MURid) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mencoba mengubah stigma tersebut.

Ketua MURid, Zakarija Achmat menegaskan, klubnya melakukan touring dengan santai serta mematuhi lalu lintas. Bahkan juga aktif terjun dalam kegiatan sosial tiap tahunnya.

Dikatakan, klub motor ini telah diinisiasi sejak 2017. Klub mengajak beberapa kalangan UMM untuk bersama-sama melakukan touring sembari melakukan silaturahim. “Semua berawal dari kesamaan hobi kami yang suka melakukan perjalanan. Kemudian sepakat untuk menggelar touring bareng,” jelasnya.

Selain itu, MURid juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Pada 2017 misalnya, mereka melaksanakan bakti sosial (baksos) bersama dengan pihak UMM. Kemudian juga menyumbangkan beberapa media pembelajaran kepada Taman Pendidikan Alquran di Malang Selatan.

Terakhir, MURid juga terjun bersama sivitas akademika lain dalam agenda Baksos Safari Ramadhan UMM awal Mei lalu. Nama MURid memiliki makna tersendiri bagi Zakarija. Nama ini menjadi pengingat bahwa mereka harus tetap menjadi MURid yang harus terus belajar.

Tidak hanya dalam arti formal, tapi juga dalam arti luas untuk selalu belajar agar bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi. Di samping itu, ia juga ingin agar adanya MURid ini bisa mengubah stigma negatif terkait klub motor.

Ditegaskan, mereka selalu berusaha mengendarai motor dengan mematuhi rambu-rambu lalu lintas serta tidak ugal-ugalan. Menurutnya, tidak ada ketentuan motor apa yang harus dikendarai untuk bisa gabung di komunitasnya.

"Siapapun yang mau ikut bisa langsung bergabung. Selain itu, ketika menjadi bagian dari MURid tidak ada lagi perbedaan status dan juga kepangkatan,” jelasnya.

Zakarija pun berharap MURid tidak hanya melakukan toruing tapi juga ikut aktif untuk berkontribusi bagi masyarakat. Kemudian bisa menginspirasi klub motor lain agar tidak hanya melakukan perjalanan bersama. Namun juga berusaha meringankan beban orang lain dengan kegiatan sosial.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement