Senin 24 May 2021 06:57 WIB

Kereta Gantung Jatuh di Italia, 14 Orang Meninggal

Kementerian Infrastruktur Italia menduga kecelakaan disebabkan kabel putus.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Teguh Firmansyah
Police Line
Foto: [ist]
Police Line

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Empat belas orang termasuk seorang anak meninggal pada Ahad (23/5) setelah sebuah kereta gantung jatuh di wilayah pegunungan Piedmont, Italia. Dua anak terluka parah dan diterbangkan ke Turin, tetapi satu anak meninggal di rumah sakit.

Kecelakaan itu terjadi di Stresa-Mottarone Cableway, di tepi Danau Maggiore, sekitar 90 kilometer barat laut Milan. Gambar puing-puing yang dibagikan oleh layanan darurat Italia menunjukkan kereta gantung  hancur di tanah di tempat yang tampak seperti lokasi terbuka di antara pohon pinus dan menghadap ke danau.

Baca Juga

Kementerian infrastruktur Italia mengatakan kecelakaan itu tampaknya disebabkan oleh kabel yang putus di dekat bagian atas rute. Jalur ini direnovasi pada 2016 dan baru-baru ini dibuka kembali setelah pembatasan Covid.

Kereta gantung membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk mencapai tujuan yang dituju, pada ketinggian 1.491 meter, yang menawarkan pemandangan 360 derajat pemandangan. Ada juga Alpyland, seluncuran log bob sepanjang 1,2 km di atas rel.

"Rencana kami adalah mendaki Gunung Mottarone karena pemandangannya indah dari sana. Kami naik kereta gantung satu jam sebelum tragedi itu, semuanya baik-baik saja," jelas siswa bernama Luisa Tesserin, dilansir di Euronews, Senin (24/5).

"Ini adalah jalur kabel yang semua perawatannya telah dilakukan," kata pemilik restoran lokal Angelo Garavaglia.  

"Mereka telah menghabiskan banyak uang, mereka telah melakukan banyak pekerjaan. Saya pikir itu kecelakaan, karena sistemnya dalam keadaan baik." tambahnya.

Presiden regional Piedmont Stefano Allasia menggambarkan insiden itu sebagai tragedi besar dalam sebuah unggahan Facebook.

"Pikiranku tertuju pada keluarga orang-orang yang kehilangan nyawanya," tulisnya, menambahkan. "Dalam menghadapi kematian begitu banyak nyawa, kita hanya bisa kecewa dan berduka."

Dewan kota Stresa mengatakan di Facebook bahwa mereka ikut merasakan penderitaan keluarga yang terlibat dalam tragedi Funivia.

Perdana Menteri Mario Draghi mengaku sangat sedih dengan kecelakaan tragis ini. "Saya menyampaikan belasungkawa dari seluruh pemerintah kepada keluarga para korban, dengan pemikiran khusus untuk anak-anak yang terluka parah dan keluarga mereka." ujar Draghi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement