Senin 24 May 2021 06:44 WIB

Pasien Covid-19 di Perumahan Bubulak Bertambah Jadi 58 orang

Saat ini, 57 orang sudah dievakuasi ke pusat isolasi BPKP Ciawi, Kabupaten Bogor

Rep: Shabrina Zakaria / Red: Andi Nur Aminah
Petugas keamanan berjaga di depan gerbang masuk Perumahan Griya Melati, Kelurahan Bubulak, Kota Bogor, Jawa Barat (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Petugas keamanan berjaga di depan gerbang masuk Perumahan Griya Melati, Kelurahan Bubulak, Kota Bogor, Jawa Barat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Warga terkonfirmasi positif Covid-19 di Perumahan Griya Melati Bubulak, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor bertambah menjadi 58 orang. Saat ini, 57 orang telah dievakuasi ke pusat isolasi BPKP Ciawi, Kabupaten Bogor, dan satu pasien diisolasi di Rumah Sakit Karya Bakti Pertiwi.

Seluruh pasien dijemput di rumah masing-masing menggunakan dua bus Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor dan dua ambulans, Ahad (23/5). Penjemputan dilakukan dengan pengawalan oleh petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor dan Kepolisian.

Baca Juga

"Jadi, sampai hari ini tercatat ada 58 warga Griya Melati dinyatakan positif. Bertambah dari sebelumnya 46 orang," ujar Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, Ahad (23/5).

Bima Arya menuturkan, semua pasien yang sakit harus dievakuasi ke BPKP Ciawi atau ke rumah sakit jika mengalami gejala berat. Sementara mereka yang sehat dan dinyatakan negatif tetap diminta untuk karantina atau tidak kemana-mana.

Tak hanya itu, sambung Bima, pihaknya juga terus memastikan agar jangan sampai klaster ini menyebar ke permukiman lain. Sehingga perlu memastikan petugas, pengunjung dan lainnya dibatasi secara ketat. Petugas pun dipastikan personelnya tidak berganti-ganti dan memakai alat pelindung diri (APD) maksimal.

“Semua nanti di-supply dan dibantu. Griya Melati ini saya nyatakan kejadian luar biasa (KLB) dan diberlakukan pembatasan aktivitas. Nanti kita lakukan pendataan terhadap kontak erat, siapa saja yang sempat datang ke Griya Melati agar tidak menyebar luas," imbuhnya.

Di samping itu, lanjutnya, bertambahnya jumlah warga positif Covid-19 di Perumahan Griya Melati ditemukan lantaran Bima Arya meminta warga yang hanya dilakukan tes antigen untuk melakukan tes PCR ulang.

Menurutnya, dilakukan tes ulang PCR karena hasil tes antigen tidak menjamin. Bahkan, sambung dia, meskipun hasil PCR menyatakan negatif, namun pasien ada gejala klinis Covid-19 harus diproses. Sebab dikhawatirkan terdapat jenis baru Covid-19.

"Sekarang kami sedang menunggu, mudah-mudahan dalam satu minggu keluar hasilnya. Melihat tingkat penyebarannya cepat dan banyak, kami antisipasi jangan sampai ini tren baru. Saya pun sudah kontak dengan Pak Menteri Kesehatan dan akan mengirim tim ke Kota Bogor," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno mengatakan, hasil pemeriksaan swab test Jumat (21/5) lalu di Litbangkes, yakni Pemeriksaan Whole Genom Sequencing (WGS) terhadap kasus positif dan pemeriksaan PCR terhadap kontak erat yang baru diketahui hasilnya ada 13 sampel. "Jadi, penambahan kasus positif pada Ahad (23/5) sebanyak 12 orang, total menjadi 58 orang pasien terkonfirmasi positif Covid-19," katanya.

Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol, Susatyo Purnomo Condro menambahkan, dalam karantina wilayah di perumahan ini, ada dua hal yang harus dilakukan. Yakni penanganan bagi warga yang sakit, dan penanganan bagi warga yang masih sehat.

"Tugas kita berat, karena untuk penanganan yang tidak sakit, dibagi lagi masyarakat yang sedang karantina, yang sehat, petugas, dan pengunjung. Saya minta penanganan yang lima ini harus benar," ucapnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement