Senin 24 May 2021 04:49 WIB

Gen-Sy Kunci Kebangkitan Ekonomi dan Keuangan Syariah

Sistem Ekonomi dan Keuangan Syariah akan menjadi alternatif perekonomian Indonesia.

Gen-Sy Kunci Kebangkitan Ekonomi dan Keuangan Syariah.
Foto: istimewa
Gen-Sy Kunci Kebangkitan Ekonomi dan Keuangan Syariah.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Salah satu upaya meningkatkan perekonomian nasional adalah dengan mengoptimalkan peran pemuda dalam berbagai aspek di dalamnya. Secara umum, generasi milenial jaman now adalah generasi yang hidup dalam keseimbangan  duniawi dan rohani.

Generasi millenial tersebut dikenal dengan Gen-Sy (baca; Gen-Si) diharapkan mampu menjadi tolok ukur kekuatan dan indikator dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Selain itu, literasi dan Inklusi ekonomi serta keuangan syariah khususnya Perbankan dan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) Syariah perlu digalakkan lebih tajam pada Gen-Sy guna menopang Bangsa Indonesia di masa mendatang.

Dalam suatu kesempatan, Wakil Presiden Republik Indonesia K.H. Ma’ruf Amin menegaskan pentingnya peranan milenial dalam pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah. Menurut Wapres, untuk menarik pasar milenial diperlukan penyesuaian dengan selera Gen-Sy, salah satunya dengan memastikan bahwa Ekonomi dan Keuangan Syariah di Indonesia menyediakan layanan yang sesuai dengan generasi milenial. 

Menyambut momentum Hari Kebangkitan Nasional, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) bekerja sama dengan Rabu Hijrah dan Forum Silaturahmi Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) menggelar webinar bertajuk “Hari Kebangkitan Nasional: Gen-Sy is Coming!”. Diskusi ini diselenggarakan secara virtual Kamis (20/5) bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional ke-113, sebagai pengukuhan kehadiran Gen-Sy di Indonesia.

Webinar seputar literasi perbankan dan IKNB Syariah yang menghadirkan pemuda-pemudi, baik praktisi maupun akademisi di bidang Perbankan dan Keuangan Syariah. 

Hadir sebagai Keynote Speaker, Iggi H. Achsien, Sekretaris Jenderal MES, beserta para narasumber; Arief Rosyid Hasan, Ketua Komite Kepemudaan MES/Komisaris Independen BSI; Wahyudin Rahman, Vice Chairman Islamic Insurance Society/Sharia Group Head - Asuransi Asei; Prita Ilham, CMO Sayakaya; Irwan Abdallah, Ketua Pasar Modal Syariah BEI; Irwan Herdiansyah, Kepala Divisi Pemasaran dan Pengembangan - Askrindo Syariah; dan Lutfi Muftie, CEO Ammana Fintech Syariah yang memberikan pemaparan tentang Ekonomi dan Keuangan Syariah serta peluang Gen-Sy dalam pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai salah satu penggagas acara, Phirman Rezha, Chairman Rabu Hijrah yang memberikan sambutan di awal webinar dan Rio Chaniado Anggara, Presidium Nasional FoSSEI yang berperan sebagai moderator.

Dalam kesempatan ini, Iggi H. Achsien, Sekretaris Jenderal MES bercerita singkat tentang sejarah, Iggy menjelaskan bahwa “kebangkitan nasional”  merupakan dari nama (organisasi) Budi Utomo; mana Budi berarti perilaku, Utomo berarti utama.

Secara terjemahan bebas, Budi Utomo ditafsirkannya sebagai akhlak yang utama atau akhlak yang baik. “Kalau Budi Utomo bisa menginspirasi pemuda-pemudi di zaman itu untuk bergerak merealisasikan kebangkitan nasional, mudah-mudahan MES juga bisa menginspirasi dan mempelopori kebangkitan Ekonomi Syariah di dunia. Saya tidak hanya bicara di Indonesia, tapi di dunia. Insya Allah bisa kita wujudkan,” katanya dalam siaran pers kepada Republika.co.id, Senin (24/5).

Berkaitan dengan Gen-Sy, Iggi menyampaikan, “Gen-Sy merupakan ikhtiar dari para orang tua untuk mendidik anak-anak mereka menuju kebangkitan dan menghadapi dunia di hari depan. Oleh sebab itu, biar kita pun bisa memberi inspirasi dan semangat bagi generasi-generasi di masa depan, karena MES pun hadir hari ini atas perjuangan dan inspirasi banyak tokoh di hari-hari yang lalu.”

Sebagai tokoh aktivis yang sudah mendampingi dan berjuang bersama generasi milenial dari waktu ke waktu, Arief Rosyid Hasan, Ketua Komite Kepemudaan MES/Komisaris Independen BSI menyebutkan bahwa sistem Ekonomi dan Keuangan Syariah akan menjadi alternatif untuk perekonomian Indonesia di masa depan dan potensinya masih sangat besar untuk dikembangkan, terutama di antara generasi muda.

“Bila kita bicara tentang indeks literasi dan inklusi Ekonomi dan Keuangan Syariah, angkanya di Indonesia saat ini masih sangat rendah, di bawah 9%. Padahal, 79% populasi di Indonesia adalah pemuda yang merupakan harapan masa depan bangsa. Menurut saya, Hari Kebangkitan Nasional ini menjadi momentum bagi Gen-Sy,” ungkapnya.

Mengimbau partisipasi dan komitmen Gen-Sy, Arief mengatakan, “Kita masih perlu bekerja lebih serius lagi, bergandengan tangan untuk meningkatkan tingkat literasi dan inklusi Ekonomi dan Keuangan Syariah bagi generasi muda di luar kita. Terlebih lagi karena sistem Ekonomi dan Keuangan Syariah telah terbukti bisa bertahan di tengah krisis yang sedang kita hadapi. Saya berharap apa yang kita bangun saat ini bisa langgeng sampai jauh ke depan.”

Bicara tentang Ekonomi dan Keuangan Syariah, tidak lepas dari Industri Keuangan Non-Bank (IKNB). Salah satu industri yang termasuk dalam IKNB adalah industri asuransi. Dalam kesempatan ini, Wahyudin Rahman, Vice Chairman Islamic Insurance Society/Sharia Group Head - Asuransi Asei memberikan pemaparan terkait literasi dan inklusi Asuransi Syariah.

“Berdasarkan Islamic Development Report tahun 2019, Indonesia menduduki peringkat ke-5 dalam hal aset takaful, setelah Arab Saudi, Iran, Malaysia, dan Uni Emirat Arab. Di Indonesia sendiri ada 60 operator takaful, berbeda dengan negara tetangga kita yang cenderung lebih sedikit operator takafulnya. Ditambah lagi fakta bahwa dalam tiga tahun terakhir, pada kategori IKNB, Asuransi Syariah menduduki peringkat pertama, berdasarkan data yang saya rangkum dari berbagai sumber. Dengan potensi sebesar ini, pada akhirnya memang milenial adalah kunci dalam Ekonomi dan Keuangan Syariah, dalam hal ini khususnya Asuransi Syariah,” jelasnya.

Datang dari berbagai industri dalam lingkup Ekonomi & Keuangan Syariah, Prita Ilham, CMO Sayakaya berbagi tentang wanita yang berdaya dalam investasi dan peranan MES dalam pemberdayaan wanita melalui pembekalan seputar Pasar Modal Syariah misalnya.

Irwan Abdallah, Ketua Pasar Modal Syariah BEI menyampaikan bahwa inovasi dan generasi muda adalah kunci dalam Pasar Modal Syariah. Irwan Herdiansyah, Kepala Divisi Pemasaran dan Pengembangan - Askrindo Syariah berbagi pengetahuan seputar penjaminan dan pembiayaan dalam kerangka Syariah, khususnya Askrindo Syariah. Serta Lutfi Muftie, CEO Ammana Fintech Syariah berbagi dari sisi seputar Syariah dari segi teknologi finansial (fintech) dengan ragam teknologi yang ditawarkan sebagai solusi bagi masyarakat, termasuk Gen-Sy.

Webinar ini menjadi salah satu indikator bahwa pengukuhan kehadiran Gen-Sy mendapatkan sambutan dan dukungan yang begitu luar biasa dari berbagai pihak. Selanjutnya, Rabu Hijrah dan FoSSEI siap untuk terus bersinergi bersama MES dan pemangku kepentingan lainnya untuk mewujudkan komitmen Gen-Sy terhadap Ekonomi dan Keuangan Syariah di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement