Ahad 23 May 2021 22:04 WIB

Uni Emirat Arab Puji Mesir Mediasi Gencatan Senjata di Gaza

Uni Emirat Arab siap bekerjasama untuk menjaga perdamaian Gaza

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nashih Nashrullah
Uni Emirat Arab siap bekerjasama untuk menjaga perdamaian Gaza. Bendera Uni Emirat Arab
Foto: tangkapan layar google
Uni Emirat Arab siap bekerjasama untuk menjaga perdamaian Gaza. Bendera Uni Emirat Arab

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI – Putra Mahkota Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan memuji peran Mesir dalam mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza. 

UEA, kata dia, akan mendukung upaya Kairo yang bertujuan menciptakan keamanan dan stabilitas di kawasan. 

Baca Juga

Hal tersebut disampaikan Sheikh Mohammed ketika melakukan percakapan via telepon dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi pada Ahad (23/5). 

Emirates News Agency dalam laporannya menyebut, dalam panggilan itu, Sheikh Mohammed mengatakan diperlukan lebih banyak upaya dari para pemimpin Israel dan Palestina untuk meredam ketegangan. 

Sheikh Mohammed menekankan UEA siap bekerja dengan semua pihak guna mempertahankan gencatan senjata, mengurangi eskalasi, dan melanjutkan proses perdamaian. Pada Sabtu lalu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menerima kunjungan delegasi Mesir di Ramallah. Mereka membahas tentang kesepakatan gencatan senjata yang telah tercapai di Jalur Gaza. 

“Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas perkembangan terkait gencatan senjata di Jalur Gaza, Yerusalem, dan Tepi Barat, serta mengkoordinasikan upaya rekonstruksi di Jalur Gaza,” kata kantor berita Palestina WAFA dalam laporannya.

Abbas mengucapkan terima kasih kepada Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi atas upayanya memediasi para pihak yang terlibat konflik di Gaza. Abbas pun mengapresiasi peran Mesir mendorong kembalinya jalur politik guna mengakhiri pendudukan Israel atas Palestina. 

Dalam pernyataan perdana tentang pertempuran baru di Gaza, Dewan Keamanan PBB menyambut tercapainya gencatan senjata. Mereka menyerukan Israel dan Hamas agar mematuhi kesepakatan tersebut. 

Dewan Keamanan mengakui peran penting Mesir dan negara-negara regional lainnya dalam memediasi kedua belah pihak. Mereka menekankan pentingnya segera menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi penduduk sipil Palestina. “Khususnya di Gaza,” kata mereka pada Sabtu, dikutip laman Al Arabiya. 

Gencatan senjata Hamas-Israel diberlakukan pada Jumat (21/5). Hal itu tercapai setelah pertempuran berlangsung selama 10 hari, yakni sejak 10 Mei. Setidaknya 279 warga Gaza, sekitar 65 di antaranya anak-anak, dilaporkan meninggal. Sementara Israel mencatatkan setidaknya 12 korban jiwa akibat serangan roket Hamas.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement