Senin 24 May 2021 01:43 WIB

Jalur Sepeda Casablanca Harus Pertimbangkan Keamanan

Jalan non tol Casablanca cukup tinggi akan berpengaruh terhadap tekanan angin

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Pengendara sepeda motor melintasi Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang di kawasan Casablanca, Jakarta, Selasa (7/1).
Foto: Republika/Prayogi
Pengendara sepeda motor melintasi Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang di kawasan Casablanca, Jakarta, Selasa (7/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Jalur khusus untuk sepeda cepat atau road bike di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang perlu mempertimbangkan keamanan dan keselamatan pesepeda. Hal ini disampaikan Pemerhati masalah transportasi Budiyanto.

Menurut Budiyanto, jalan layang yang melintasi KH Mas Mansyur hingga Jalan Raya Casablanca tersebut cukup tinggi sehingga akan berpengaruh pada keselamatan dan keamanan pesepeda. "Jalan non tol Casablanca cukup tinggi akan berpengaruh terhadap tekanan angin yang akan berpengaruh kepada masalah-masalah keamanan dan keselamatan para pesepeda," kata Budiyanto di Jakarta, Ahad.

Baca Juga

Selain keamanan dan keselamatan para pesepeda, ia menilai jalur khusus sepeda road bike harus mempertimbangkan pengguna jalan lain, baik yang menggunakan jalan non tol itu maupun jalan arteri di bawahnya. Seperti diketahui, dengan dibukanya jalur khusus untuk sepeda jenis road bike pukul 05.00-09.00 WIB, akan ada perubahan lalu lintas kendaraan bermotor yang mengarah dari Tanah Abang - Kampung Melayu dan sebaliknya.

Akses Jalan Layang Non Tol Casablanca juga berperan sebagai jalan untuk mengurai kemacetan yang selama ini terjadi. Baik dari Kampung Melayu ke Tanah Abang atau sebaliknya. Jalan tersebut merupakan akses untuk menuju sentra ekonomi seperti Tanah Abang, Jatinegara, Kampung Melayu, dan tempat perkantoran.

"Kendaraan bermotor yang biasa melewati jalan non tol pada hari dan jam tersebut pasti akan dialihkan ke jalan di bawah dan dialihkan ke akses jalan lain, sehingga akan berhubungan langsung dengan kapasitas jalan di bawah dan berdampak pada kinerja lalu lintas," kata Budiyanto.

Karena itu, Pemprov DKI Jakarta perlu mengevaluasi setelah uji coba jalur road bike tersebut. Evaluasi dilakukan dengan melihat kinerja lalu lintas serta respons masyarakat terhadap keberadaan jalur khusus, serta dampaknya bagi lalu lintas lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement