Senin 24 May 2021 04:31 WIB

Pengunjuk Rasa Salahkan Netanyahu Atas Kekerasan di Gaza 

Menurut mereka, Netanyahu memimpin Israel ke dalam kekacauan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Pengunjuk Rasa Salahkan Netanyahu Atas Kekerasan di Gaza. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyaksikan saat pengarahan kepada duta besar untuk Israel di pangkalan militer Hakirya di Tel Aviv, Israel, Rabu, 19 Mei 2021.
Foto: Pool AP/Sebastian Scheiner
Pengunjuk Rasa Salahkan Netanyahu Atas Kekerasan di Gaza. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyaksikan saat pengarahan kepada duta besar untuk Israel di pangkalan militer Hakirya di Tel Aviv, Israel, Rabu, 19 Mei 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Pengunjuk rasa anti-Netanyahu berkumpul di luar kediaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem, Sabtu (22/5). Pengunjuk rasa menyalahkan Netanyahu atas eskalasi kekerasan Arab-Yahudi yang terjadi baru-baru ini di Gaza.

Massa aksi meminta para pemimpin politik bekerja menciptakan pemerintahan persatuan di Israel yang akan mengarah pada perdamaian nasional dan menyelamatkan Israel dari kepemimpinan Netanyahu yang dinilai berbahaya. Protes tersebut diorganisasi oleh berbagai organisasi, termasuk Ein Matsav, Black Flags, dan The Pink Front.

Baca Juga

"Ini darurat," bunyi pernyataan dari pengunjuk rasa, seperti dikutip dari The Jerusalem Post, Ahad (23/5).

Menurut mereka, Netanyahu memimpin Israel ke dalam kekacauan untuk mencegah perubahan pemerintahan. “Sekali lagi telah dibuktikan Netanyahu berbahaya bagi Israel,” kata mereka.

The Movement for Quality Government (MQG) di Israel menyatakan berpartisipasi dalam melakukan protes dan akan mengajukan rancangan undang-undang yang sudah ditulis. Hal ini untuk mencegah seseorang yang didakwa melakukan kejahatan menjabat sebagai menteri, perdana menteri, atau presiden.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement