Ahad 23 May 2021 13:14 WIB

Indonesia Ikuti Forum Pertambangan China dan ASEAN

Agenda ini mempertemukan kalangan pemerintah, pelaku usaha, dan dunia akademisi.

Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun menyampaikan sambutan pembukaan 11th China-ASEAN Mining Cooperation Forum & Exhibition 2021, Kamis (20/5).
Foto: Dokumentasi KBRI Beijing
Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun menyampaikan sambutan pembukaan 11th China-ASEAN Mining Cooperation Forum & Exhibition 2021, Kamis (20/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Indonesia berpartisipasi dalam The 11th China-ASEAN Mining Cooperation Forum & Exhibition 2021 bertempat di Kota Nanning, Provinsi Guangxi, China, yang digelar 19-21 Mei 2021. Forum kerja sama sektor pertambangan ini digelar Kementerian Sumber Daya Alam China dan Pemerintah Provinsi Guangxi. Tema yang diusung adalah "Building the Belt and Road, Strengthening Green Mining’’. 

Dubes RI untuk Cina Djauhari Oratmangun pada sesi pembukaan Kamis (20/5), menjelaskan hubungan bilateral Indonesia dan China yang terus meningkat. Menurut keterangan tertulis yang diterima Republika, Ahad (23/5), Djauhari juga menyampaikan perkembangan kebijakan investasi di Indonesia serta potensi dan perkembangan hubungan kerja sama dan investasi kedua negara di sektor pertambangan.

Delegasi Indonesia lainnya juga telah berpartisipasi aktif dalam beberapa sesi yang diselenggarakan selama acara. Koordinator Kerja Sama pada Pusat Sumber Daya Mineral, Batu Bara dan Panas Bumi Kementerian ESDM, Armin Tampubolon menjadi panelis secara daring dalam dua sesi yaitu "Forum of Director General of China-ASEAN Geosciences Departments’’ dan "Seminar on China-ASEAN Mining Law and Policy’’. 

Forum ini juga menghadirkan sosok dari dunia akademisi Indonesia. Bidang ini diwakili Rektor Universitas Gajah Mada (UGM) Profesor Panut Mulyono yang menjadi panelis secara daring dalam sesi ‘"Forum of Presidents of China-ASEAN Geosciences Universities’’. 

China-ASEAN Mining Cooperation Forum merupakan salah satu agenda tahunan penting dalam kerangka China-ASEAN Expo dan China-ASEAN Business and Investment Summit. Agenda tersebut mempertemukan kalangan pemerintah, pelaku usaha di bidang pertambangan dan akademisi dari negara-negara ASEAN dan China.

Dalam salah satu sesi, Chairman Lygend Resources & Technology Co. Ltd, Cai Jianyong turut membagikan pengalaman perusahaannya melakukan kerja sama dan investasi pertambangan di Indonesia. Perusahaan Tiongkok Lygend tercatat memulai investasi proyek nikel senilai USD 1,2 milyar pada 2018 di Pulau Obi dan hingga kini terus memperluas investasinya di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement