Ahad 23 May 2021 08:55 WIB

Pengendalian Covid-19 Non-Obat Tekan Kasus Baru

Pengendalian lewat vaksin dan obat secara global tetap harus terus digalakkan.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
Petugas menyiapkan vaksin covid 19. (Ilustrasi)
Foto: SISWOWIDODO/ANTARA
Petugas menyiapkan vaksin covid 19. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pengendalian covid-19 secara global belum menampakkan hasil maksimal. Meski ada negara-negara berhasil meminimalisasi kasus baru, namun negara-negara lain masih terus terjadi lonjakan kasus secara signifikan.

Pakar statistika UGM, Prof Dedi Rosadi mengatakan, bila kasus covid tidak bisa dikendalikan akan sulit mengharapkan pandemi berakhir dalam waktu dekat. Malah, potensial menjadi endemik global atau endemik di wilayah-wilayah tertentu.

Dari data statistik pengendalian kasus baru tingkat global, dia merasa, metode pengendalian non-obat terbukti efektif meminimalisir munculnya kasus baru. Beberapa yang sukses menekan kasus baru ada Cina, Australia dan Selandia Baru.

Namun, pengendalian lewat vaksin dan obat secara global tetap harus terus digalakkan. Terutama, selama belum disiplinnya masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan, misal keterbatasan vaksin dan obat serta mutasi virus.

"Sampai saat ini memang secara global fokus masih di pengendalian non-obat," kata Dedi, Sabtu (22/5).

Pengendalian non obat, kata Dedi, memiliki tingkat efektifitasnya beragam dalam menekan munculnya kasus baru dalam beberapa bulan terakhir. Tapi, perlu diingat ada negara-negara justru terjadi gelombang kedua dan ketiga penularan.

"Efektifitasnya beragam, ada yang sudah sampai multi waves, namun banyak juga yang masih single wave seperti di Indonesia, Maroko, Paraguay, Uruguay," ujar Dedi.

Meski pengendalian non-obat terbukti efektif untuk beberapa negara, belum tentu negara-negara lain karena faktor seperti ketegasan pemerintah dan kedisiplinan masyarakat. Namun, ia yakin, jika ini diterapkan global bisa mencegah endemi.

"Saya yakin ini akan sangat sulit, sehingga endemik wilayah atau global sangat mungkin akan terjadi, tapi kalau bisa dilakukan efektif secara global kejadian endemik tidak akan terjadi," kata Dedi.

Menekan penularan perlu juga melalui vaksin dan obat. Meski efektivitas vaksin harus terus diuji dan teknik pengobatan efektif ke penyakit terus diusahakan. Namun, bila satu atau keduanya bisa berjalan efektif endemik dapat dihindari.

"Banyak faktor yang menjadi kendala dan tetap terus harus diwaspadai dari permintaan dan ketersediaan vaksin dan obat, mutasi virus, faktor sosial masyarakat," ujar Dedi. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement