Ahad 23 May 2021 05:20 WIB

Surabaya Jalankan Layanan Vaksinasi Door to Door

Sistem ini diterapkan untuk membantu para Lansia yang tidak bisa datang ke Puskesmas

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 AstraZeneca kepada salah satu pedagang Pasar Keputran di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (8/4/2021). Vaksinasi COVID-19 yang ditargetkan untuk 800 pedagang di Pasar Keputran tersebut sebagai upaya mendukung percepatan program vaksinasi nasional tahap II dan memutus penyebaran COVID-19.
Foto: Antara/Moch Asim
Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 AstraZeneca kepada salah satu pedagang Pasar Keputran di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (8/4/2021). Vaksinasi COVID-19 yang ditargetkan untuk 800 pedagang di Pasar Keputran tersebut sebagai upaya mendukung percepatan program vaksinasi nasional tahap II dan memutus penyebaran COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menjalankan layanan vaksinasi Covid-19 dengan sistem door to door atau jemput bola ke rumah-rumah calon penerima vaksin. Layanan ini diberikan dengan maksud memudahkan masyarakat dalam mendapatkan vaksin Covid-19. Diharapkan vaksinasi di Kota Pahlawan secepatnya rampung.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, sejak Ramadan, seluruh petugas Puskesmas di Surabaya menerapkan layanan vaksinasi door to door. Sistem ini sengaja diterapkan untuk membantu para Lansia yang tidak bisa datang ke Puskesmas atau lokasi vaksinasi massal yang telah ditentukan.

"Tujuannya untuk memvaksinasi para Lansia yang tidak bisa datang ke Puskesmas ataupun ke lokasi-lokasi yang kita lakukan vaksinasi massal. Bisa jadi karena mereka tidak ada yang antar, atau tidak bisa jalan. Jadi kita datang langsung, vaksin di tempat," kata Febria, Sabtu (22/5).

Febria menjelaskan, vaksinasi door to door tak hanya menyasar kepada para Lansia. Pedagang kaki lima (PKL) hingga penjual di warung-warung juga menjadi sasaran vaksinasi door to door. Sebab, para pedagang ini juga termasuk dalam kategori petugas pelayan publik.

 

"Termasuk bukan hanya Lansia, tetapi yang jualan juga, itu kan termasuk pelayan publik. Nah, itu kita datangi semua," ujarnya.

Febria menyatakan, program vaksinasi door to door dilakukan setiap hari oleh semua Puskesmas di Surabaya. Dalam satu  hari, setiap Puskesmas menargetkan 300 sasaran yang terdiri dari Lansia dan pelayan publik. Hingga saat ini, total lansia yang sudah divaksin mencapai 210 ribu. Adapun target sasarannya 253 ribu.

"Setiap hari, semua Puskesmas melakukan vaksinasi door to door. Intinya target Puskesmas 1 hari 300 sasaran. Terdiri dari Lansia dan pelayanan publik. Ini terus berjalan sampai akhir Mei 2021," kata dia.

Setelah akhir Mei 2021, selanjutnya akan dilakukan vaksin tahap 3. Feny menyebut, vaksinasi tahap 3 ini bakal menyasar kelompok disabilitas, ODGJ (Orang dengan Gangguan Jiwa) serta masyarakat geospasial seperti MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah).

"Vaksinasi tahap 3 terdiri dari disabilitas, ODGJ dan masyarakat geospasial yang MBR. Itu semua kita vaksin," kata Febria.

Selain vaksinasi tahap 3, juga dilakukan vaksin gotong-royong. Vaksinasi ini akan menyasar kepada para karyawan yang bekerja di perusahaan. Febria menyebut, di Surabaya saat ini sudah ada 72 perusahaan yang mendaftar dengan total 110 ribu sasaran.

"Ada sekitar 72 perusahaan dengan total 110 ribu sasaran yang sudah mendaftarkan untuk vaksin gotong-rotong," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement