Sabtu 22 May 2021 23:56 WIB

Dinas Kesehatan Solo Targetkan 60 Ribu Lansia Divaksinasi

Capaian vaksinasi lansia di Solo baru mencapai 40.314 orang

Rep: Binti Sholikah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas medis menyuntikkan Vaksin Sinovac kepada penerima vaksin COVID-19 lansia di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Soelastri, Solo, Jawa Tengah, Selasa (13/4/2021). Guna pencegahan penyebaran virus COVID-19, pemerintah tetap melaksanakan vaksinasi selama bulan Ramadhan dengan berpedoman fatwa MUI Nomor 13/2021 tentang hukum vaksinasi COVID-19 pada saat berpuasa dan tetap memperhatikan kondisi penerima vaksin.
Foto: ANTARA/Maulana Surya
Petugas medis menyuntikkan Vaksin Sinovac kepada penerima vaksin COVID-19 lansia di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Soelastri, Solo, Jawa Tengah, Selasa (13/4/2021). Guna pencegahan penyebaran virus COVID-19, pemerintah tetap melaksanakan vaksinasi selama bulan Ramadhan dengan berpedoman fatwa MUI Nomor 13/2021 tentang hukum vaksinasi COVID-19 pada saat berpuasa dan tetap memperhatikan kondisi penerima vaksin.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo menargetkan vaksinasi Covid-19 terhadap warga lanjut usia (lansia) mencapai 60 ribu orang dari total lansia di Solo yang sebanyak 75 ribu. Saat ini, capaian vaksinasi lansia sudah sekitar 40 ribu orang.

Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan, capaian vaksinasi lansia mencapai 40.314 orang atau 80,66 persen dari target semula 49 ribu lansia. Namun, DKK menargetkan minimal 80 persen lansia divaksin, artinya dari 75 ribu lansia minimal 60 ribu divaksin sampai akhir Juni 2021.

"Masih kurang 20 ribu. Target saya secepatnya karena saya punya vaksin," kata Siti kepada wartawan, Jumat (21/5).

Siti menyatakan, DKK sudah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan cakupan vaksinasi lansia. Di antaranya, memperbanyak fasilitas kesehatan yang melayani vaksinasi, dari semula 17 rumah sakit diperluas ke puskesmas-puskesmas. Selain itu, Pemerintah Kota (Pemkot) juga memfasilitasi layanan antar jemput bagi lansia yang tidak bisa diantar oleh keluarganya untuk datang ke fasilitas kesehatan (faskes).

 

"Ambulans puskesmas sudah keliling ke rumah warga, ada yang mau ada yang tidak mau. Puskesmas sampai jemput datang dari rumah ke rumah untuk merayu tapi SDM puskesmas terbatas, mestinya diperlukan tangan-tangan lain untuk melindungi lansia," paparnya.

Oleh sebab itu, DKK bakal berkolaborasi denga organisasi-organisasi seperti Muhammadiyah, Aisyiyah, NU, gereja-gereja, hingga tokoh lintas agama. DKK bakal meminta data jamaah lansia dari organisasi-organisasi tersebut.

"Saya juga akan ketemu beberapa tokoh, seperti Muhammadiyah, NU, gereja-gereja, tokoh-tokoh agama yang punya lansia saya minta didata nanti mau vaksin dimana saya datangi," ungkapnya.

Siti menyebut, banyak lansia yang ingin divaksin, tetapi bukan warga Solo. DKK tetap memprioritaskan vaksin bagi warga Solo atau lansia yang sudah lama tinggal di Solo. Hal itu untuk menciptakan kekebalan komunitas.

"Faskes sudah siap. Sebulan naik 1.000, itu saja dengan upaya menjemput. Suntik di mana saja bisa tapi kalau terjadi KIPI (kejadian ikutan pascaimunisasi) bagaimana, makanya harus di faskes," tandasnya.

Sementara itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan, pelaksanaan vaksinasi bagi lansia sudah dipermudah. Lansia bisa datang langsung ke salah satu dari 17 rumah sakit yang ditunjuk Pemkot. "Tidak perlu daftar, tidak perlu daftar online juga. Langsung datang saja bawa KTP langsung bisa disuntik," ucap Gibran.

Selain itu, lansia yang keluarganya tidak bisa mengantar akan dilayani dengan antar jemput bekerja sama dengan Dinas Perhubungan. Gibran juga mengaku sudah berkoordinasi dengan para lurah dan camat untuk meningkatkan partisipasi lansia dalam vaksinasi Covid-19.

"Pokoknya dipermudah. Kalau ke rumah sakit kejauhan nanti kita buka lagi vaksinasi di kelurahan. Pokoknya semuanya kita permudah untuk lansia, kami jemput bola," pungkas Gibran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement