Ahad 23 May 2021 04:50 WIB

5 Perkara yang Pernah Membuat Rasulullah SAW Menangis

Rasulullah SAW sebagai manusia juga pernah menangis

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Rasulullah SAW sebagai manusia juga pernah menangis. Rasulullah SAW (ilustrasi)
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Rasulullah SAW sebagai manusia juga pernah menangis. Rasulullah SAW (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Setiap manusia tentu pernah menangis. Itu merupakan sunatullah. Menangis sebagai reaksi psikologis yang dialami seseorang merespon hal-hal yang menyentuh keadaan jiwanya. Begitupun Rasulullah SAW pernah disaksikan para sahabat menangis. 

Meski begitu, menangisnya Rasulullah tidak seperti kita. Tangis Rasulullah mempunyai makna dalam. Bahkan tidak seperti manusia pada umumnya yang biasa menangis karena hal remeh temeh, hanya hal-hal besar dan penuh makna mendalam yang membuat Rasulullah menangis. Berikut beberapa hal yang membuat Rasul menangis?

Baca Juga

Pertama, Rasulullah menangis karena takut pada Allah. Salah satu sebab utama yang membuat Rasulullah menangis adalah yang berkaitan pada turunnya rahmat dan ampunan dari dosa-dosa. Rasulullah banyak menangis karena takut kepada Allah. 

Rasulullah menangis dalam sholat malam. Sahabat Bilal bin Rabah pernah melihat janggut Rasulullah yang mulia basah oleh air mata, kemudian Bilal berkata, “Ya Rasulullah mengapa Engkau menangis ketika Allah SWT mengampunimu atas segala apa yang telah lalu dan apa yang akan datang. Rasulullah menjawab, “Apakah saya harus tidak menjadi hamba yang bersyukur? Sebuah ayat turun padaku malam ini, dan celakalah bagi orang yang tak membaca dan mentafakurinya. yaitu ayat: إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ

Kedua, Rasulullah juga menangis dalam sholatnya dan saat mendengar Alquran. Rasulullah sering meminta Abdullah bin Masud membacakan ayat-ayat Alquran. Ketika Ibnu Masud sampai pada surat An Nisa 41:

فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِن كُلِّ أُمَّةٍۭ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلَىٰ هَٰٓؤُلَآءِ شَهِيدًا seketika, Rasulullah meneteskan air mata. 

Ketiga, Rasulullah menangis karena kehilangan orang-orang yang dicintainya. Putri Rasulullah SAW, Ummu Kultsum jatuh sakit. Dia merasakan kematiannya telah dekat dan ia tetap berada di tempat tidurnya. Ummu Kultsum tak pernah berhenti berzikir. Hingga pada pagi hari, Aisyah datang menemuinya. Dia mendapati Ummu Kultsum tengah berjuang di akhir hayatnya. Kabar itu pun disampaikan pada Rasulullah dan Utsman bin Affan.  

Saat Rasulullah tiba, putrinya itu berada pada saat-saat terakhirnya. Air mata Rasulullah menetes dari matanya. Ketika itu, Ummu Kultsum wafat. 

Asma bini Umais, Sofiyah binti Abdul Muthalib, Ummu Atiyah Al Anshari...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement