Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image edri tadola wijaya

Dari Integrasi Menjadi Unggul

Bisnis | Saturday, 22 May 2021, 14:39 WIB
(Sumber: https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1612178655/ofdtystkjredvvclu1sf.jpg)

Integrasi adalah pembaruan menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Adanya integrasi artinya terdapat upaya memperbarui dengan cara menyatukan unsur yang berbeda menjadi satu sehingga tidak lagi berkerja atau bersaing secara masing-masing. Dalam aspek ekonomi, intergrasi bisnis memang sangat dimungkinkan terjadi misalnya, penggabungan dua atau lebih perusahaan dalam upaya menggabungkan sumber-sumber produksi yang diharapkan akan lebih produktif dibandingkan berkerja atau bersaing secara masing-masing.

Keunggulan dari integrasi bisnis tentunya meningkatkan produktifitas bagi perusahaan khususnya dalam upaya menciptakan merek bernilai (brand quality). Dampak dari integrasi ini setidaknya memperikan nilai kepercayaan terhadap diri para konsumen terhadap suatu perusahaan tersebut. Maka, integrasi dalam bisnis sangat penting bagi sebuah perusahaan, alasanya bahwa tanpa upaya integrasi, tidak ada kesatuan yang utuh. Terutama di perusahaan yang memiliki bentuk, sifat, dan unsur yang sama, tentunya hal ini dapat menjadi peluang dalam mewujudkan tujuan yang hendak dicapai.

Disatu sisi, integrasi tidak dapat dipungkiri mempunyai kelemahan yang menghambat perusahaan. Kemungkinan terburuknya adalah terjadi berkurangnya nilai keseluruhan perusahaan karena sinergi yang hendak dicapai tidak pernah terwujud. Kerugian semacam ini seringkali diakibatkan karena tidak memaknai arti integrasi secara utuh. Integrasi hanya dimaknai sebagai penyatuan semata sedangkan dalam prosesnya berjalan masing-masing. Sehingga integrasi yang semestinya menjadi peluang justru berdampak pada kerugian.

Awal tahun 2021, Bank Syariah Indonesia (BSI) tengah menjadi sorotan bagi publik. Pasalnya, tiga perbankan milik Negara yang sebelumnya bersaing telah berintegrasi. Terlebih Bank Syariah Indonesia lahir dari tiga perbankan syariah yang sejatinya memiliki pengalaman dan keunggulan seperti, Bank Syariah Mandiri yang dikenal profesional, Bank BNI Syariah yang dikenal inovatif serta Bank BRI Syariah yang dikenal pelayanan lokal dan regional. Sudah barang tentu terjalinya integrasi ini banyak masyarakat optimis Bank Syariah Indonesia meningkatkan kembali eksistensi perbankan syariah di Indonesia. Selain itu juga meningkatkan minat dan kepercayaan masyarakat terhadap perbankan syariah yang selama ini dapat dikatakan masih rendah.

Lahirnya Bank Syariah Indonesia dilatar belakangi karena memiliki kesamaan bentuk, sifat dan unsur yang kemudian memungkinkan terjadi integrasi. Terjalinya integrasi tiga perbankan syariah menjadi Bank Syariah Indonesia ini diharapkan dapat meningkatkan produktifitas terhadap perbankan syariah khusunya dalam upaya meningkatkan pelayanan bernilai syariah (service quality shari'a). Hasil integrasi ini menguatkan identitas sebagai perbankan syariah yang sebelumnya telah dimiliki, tentu saja tidak menutup kemungkinan hal ini dapat melemah. Akan tetapi bila tetap optimis sangatlah mungkin Bank Syariah Indonesia kelak menjadi bank yang unggul. Sebab, Bank Syariah mempunyai modal sebagai perbankan syariah yang mempunyai merek bernilai (brand quality) serta visi dan misi dalam meningkatkan pelayanan bernilai syariah (servis quality shari'a) kepada para nasabah.

Sejatinya, Integrasi bukanlah sebuah kekuatan ketika dua atau lebih perusahaan menjadi satu tetapi, integrasi hanya sekedar bertambahnya jumlah yang membuat beban kerja perusahaan yang bertintegrasi semakin bertambah kompleks. Namun, hasil integrasi ini sangat menguji seberapa besar kekuatan Bank Syariah Indonesia dalam mewujudkan tujuanya apabila dapat menyelesaikan baik persoalan, tantangan, memanfaatkan peluang meskipun sangat begitu kompleks beban kerja yang dihadapi. Bank Syariah Indonesia lahir atas dasar melayani nasabah, tentu saja bukan seberapa besar kekuatan yang dimiliki untuk bersaing akan tetapi seberapa besar pelayanan yang dimiliki, kepercayaan yang ditawarkan serta kepuasan yang diberikan.

Bank Syariah Indonesia hadir dengan penataan baru yaitu bank digital syariah Indonesia. Hal tersebut merupakan upaya yang sangat tepat, mengingat kemasan baru Bank Syariah Indonesia ini, mempunyai kemampuan untuk melihat peluang yang saat ini menjadi ciri dunia yang bergerak cepat. Artinya, dengan produk dan pelayanan dalam betuk digital yang bernilai syariah, tentunya ini sebagai keunggulan untuk terus hadir di tengah-tengah kehidupan masyarakat dan terus melayani. Setidaknya terdapat dua hal yang dapat menjadikan bank syariah Indonesia semakin unggul.

Pertama, melibatkan sumber daya manusia (SDM). Tidak dipungkiri bank digital mempunyai pengaruh yang sangat baik yaitu soal kecepatan, kemudahan dan keamanan. Tetapi fokus terhadap digitalisasi dan mencoba mengurangi peranan sumberdaya manusia (SDM) bukanlah hal yang tepat. Keterlibatan manusia sangat penting dalam hal memberikan keputusan secara efisien. Sebab, di era digitalisasi dalam aspek yang bersifat digital hanya manusia yang dapat memiliki komitmen serta melihat peluang yang sekarang kian bergerak cepat. Sedangkan digitalisasi adalah tempat untuk mengimplementasikan ide-ide dari peluang yang ada.

Kedua, melibatkan seluruh unsur-unsur dari luar seperti menjalin kerjasama baik bersifat potensial maupun intelektual. Keterlibatan semacam ini perlu dilakukan sebagai upaya Bank Syariah Indonesia mengajukan pertanyaan baru dalam upaya menemukan cara baru untuk menjawabnya. Pelayanan yang ditawarkan Bank Syariah Indonesia bukan sekedar dinilai baik saja sesuai tujuan, akan tetapi pelayanan yang ditawarkan juga perlu mempertimbangkan kebutuhan masyarakat sesuai perkembanganya. Sebab, tidak dapat dipungkiri Bank Syariah Indonesia adalah bank yang bergerak dalam bidang pelayanan, tentu saja penting meningkatkan pelayanan yang dimiliki, kepercayaan yang ditawarkan serta kepuasan yang diberikan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image