Sabtu 22 May 2021 13:59 WIB

Masih Pandemi, Pembiayaan BTPN Syariah Tumbuh 6 Persen

Kuartal I 2021 pembiayaan segmen ultra mikro BTPN Syariah capai Rp 9,7 triliun

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Suasana sentra nasabah Ida Ayu, pembiayaan BTPN Syariah di Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu, Lampung. Kamis (20/5).
Foto: Republika/Zainur Mahsir Ramadhan
Suasana sentra nasabah Ida Ayu, pembiayaan BTPN Syariah di Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu, Lampung. Kamis (20/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG — Berdasarkan laporan kuartal pertama 2021, BTPN Syariah yang fokus melayani prasejahtera terus menunjukkan kinerja baik. Hingga kuartal pertama 2021 tercatat, penyaluran pembiayaan segmen ultra mikro itu mencapai 9,7 triliun.

"Tumbuh enam persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya," ujar Direktur BTPN Syariah, Arief Ismail.

Tak sampai di sana, kemampuan dalam menjaga kinerja itu juga tercermin dalam perolehan laba bersih setelah pajak. Dikatakan, selama kuartal I 2021 NPAT mencapai Rp 375 miliar, setara dengan 44 persen laba bersih tahun 2020.

Arief menambahkan, pihaknya terus berkomitmen dalam melayani serta menumbuhkan nasabah prasejahtera produktif. Untuk mendukungnya, pihak dia berencana memaksimalkan pelayanan, menyesuaikan kebutuhan nasabah prasejahtera dan memastikan terjadinya peningkatan kesejahteraan bagi mereka.

"Bank bertekad untuk mewujudkan aspirasinya, membangun sharia Digital Ecosystem for Unbanked," ungkap dia.

Sejauh ini, hampir 100 persen dana yang ditempatkan telah disalurkan pada keluarga prasejahtera produktif yang mencapai 4,1 juta nasabah aktif. Sedangkan total penerima pembiayaan sejak 2010 telah mencapai lebih dari enam juta nasabah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement