Jumat 21 May 2021 22:58 WIB

14 Rumah dan Fasum Rusak Akibat Gempa Blitar

Pusat gempa berada di kedalaman 110 kilometer (km).

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Seorang warga melihat kerusakan atap sebuah rumah yang ambrol akibat gempa di perumahan Griya Tirta Aji, Malang, Jawa Timur, Jumat (21/5/2021). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat pusat gempa bumi terjadi di 57 km sebelah tenggara Kabupaten Blitar dengan kekuatan 6,2 skala Richter.
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Seorang warga melihat kerusakan atap sebuah rumah yang ambrol akibat gempa di perumahan Griya Tirta Aji, Malang, Jawa Timur, Jumat (21/5/2021). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat pusat gempa bumi terjadi di 57 km sebelah tenggara Kabupaten Blitar dengan kekuatan 6,2 skala Richter.

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur (Jatim) melaporkan 14 rumah dan fasilitas umum (fasum) rusak akibat gempa yang berpusat di Blitar. Jumlah ini merupakan data sementara yang terkumpul hingga Jumat (21/5) pukul 21.00 WIB.

Pusdalops BPBD Jatim dalam rilisnya menjelaskan, kerusakan terjadi di lima kabupaten/kota di Jatim. Lebih detailnya, masing-masing tiga unit rumah dan fasum rusak akibat gempa di Kabupaten Blitar. Kemudian tiga unit rumah dan dua unit fasum juga mengalami hal serupa di Kabupaten Malang.

Pusdalops BPBD Jatim juga melaporkan satu unit rumah dilaporkan rusak akibat gempa di Kabupaten Lumajang. Kemudian masing-masing satu unit rumah juga mengalami hal sama di Kota Malang dan Kota Pasuruan.

Sebelumnya, gempa kembali mengguncang wilayah Jawa Timur (Jatim), Jumat (21/5) pukul 19.09 WIB. Gempa berkekuatan 6,2 SR tersebut terasa di wilayah Blitar, Malang dan sekitarnya.

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di kedalaman 110 kilometer (km). Lebih tepatnya berada di 57 kilometer (km) arah tenggara Kabupaten Blitar. Atau, sekitar 60 km arah barat daya Kabupaten Malang, Jatim.

"Dan gempa tidak berpotensi tsunami," jelas BMKG dalam rilis resminya, Jumat (21/5) malam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement