Jumat 21 May 2021 19:23 WIB

19 Nelayan Kapal Bandar Nelayan 188 Tiba dengan Selamat

Para nelayan itu diantar Kapal Perang AL Australia HMAS ANZAC.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Sebanyak 19 ABK WNI KM Bandar Nelayan 188 yang mengalami kecelakaan telah tiba dengan selamat di Indonesia, Jumat (21/5)
Foto: Dok Kemenlu
Sebanyak 19 ABK WNI KM Bandar Nelayan 188 yang mengalami kecelakaan telah tiba dengan selamat di Indonesia, Jumat (21/5)

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Sebanyak 19 Anak Buah Kapal (ABK) berwarga negara Indonesia (WNI) dari KM Bandar Nelayan 188 telah tiba dengan selamat di Indonesia, Jumat (21/5) pagi. Mereka diantar Kapal Perang AL Australia HMAS ANZAC melalui Pelabuhan Tanjung Benoa, Bali.

Dalam keterangan Kementerian Luar Negeri RI, kedatangan HMAS ANZAC di perairan Indonesia disambut KRI Yos Sudarso dan selanjutnya dilakukan pemindahan ABK secara ship-to-ship ke KRI Escolar tanpa kendala. Debarkasi para ABK dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dengan dilakukannya desinfeksi dan swab antigen kepada para ABK.

Baca Juga

Ke-19 ABK dinyatakan negatif Covid-19 dan akan menjalani karantina kesehatan selama 5 hari dan diwajibkan pula menjalani 2 kali PCR Test. Perwira Komandan Anzac Komandan Brendan Horn memuji respons dari krunya, para nelayan Indonesia, awak Fukuseki Maru 15 dan pihak berwenang sipil yang terlibat dalam koordinasi penyelamatan.

"Cerita ini milik para nelayan Indonesia; Anzac dan MH-60R Seahawk kami hanyalah sebagian kecil dari respons tersebut," kata Komandan Horn dalam keterangan Kedutaan Besar Australia, Jumat.

"Sebagai pelaut, Anda menghormati pelaut lainnya. Nelayan Indonesia bisa mendapatkan rakit pelampung dan kemudian kapal penangkap ikan Jepang, Fukuseki Maru 15 melakukan pekerjaan luar biasa untuk menyelamatkan mereka," ujarnya menambahkan.

Selama transit nelayan Indonesia kembali ke Bali, mereka ditempatkan terpisah dari mayoritas awak kapal Anzac. Komandan Horn juga mengatakan bahwa awak Anzac berharap untuk kembali ke rumah setelah para nelayan berhasil dipulangkan. "Pemindahan hari ini adalah tahap terakhir dari misi dan sekarang saatnya awak Anzac melihat keluarga mereka. Seluruh tim telah tampil sangat baik dan saya merasa sangat beruntung menjadi bagian dari kru yang hebat," katanya.

Kepulangan ini melengkapi kepulangan 1 ABK lainnya yang sempat dirawat di Perth, Australia, yang telah dipulangkan malam sebelumnya melalui Bandara Soekarno-Hatta Jakarta. Sebanyak 19 nelayan yang dipulangkan hari ini juga diserahterimakan dari Konsul Jenderal Australia di Bali kepada Direktur Perlindungan WNI dan BHI, Kemenlu RI.

Turut hadir menyaksikan Atase Laut Kedubes Australia, Pejabat dari Kementerian/Lembaga terkait Pusat dan Bali, termasuk Danlantamal V, Danlanal Bali, KSOP Tanjung Benoa, Kakansar Bali, dan Kepala Kantor Kesehatan Denpasar.

Keberhasilan penyelamatan dan repatriasi ini merupakan buah dari kerja sama dan koordinasi yang baik antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia. Apresiasi juga diberikan kepada pihak Jepang yang turut membantu upaya penyelamatan.

KM Bandar Nelayan 188 berawak 20 WNI pada 13 Mei 2021 dilaporkan mengalami kebocoran dan kemudian tenggelam di Samudera Hindia sekitar 650 mil laut sebelah barat Perth, Australia atau 1.520 mil laut sebelah barat daya Benoa Bali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement