Jumat 21 May 2021 18:51 WIB

15 Pekerja Migram Indonesia Kembali Tiba di Pamekasan

Jumlah PMI yang terdata tiba di Pamekasan sebanyak 713 orang.

15 Pekerja Migram Indonesia Kembali Tiba di Pamekasan (ilustrasi).
Foto: Antara/Teguh Prihatna
15 Pekerja Migram Indonesia Kembali Tiba di Pamekasan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,PAMEKASAN -- Sebanyak 15 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Jumat (21/5), kembali tiba di Pamekasan, sehingga jumlah total PMI yang tiba di Pamekasan hingga kini mencapai 728 orang.

"Sebelumnya, jumlah PMI yang terdata tiba di Pamekasan sebanyak 713 orang, maka dengan adanya tambahan sebanyak 15 orang, total jumlah PMI yang tiba di Pamekasan menjadi 728 orang," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTS-Naker) Pemkab Pamekasan, Supriyanto.

Kedatangan PMI kali ini menurut Supriyanto itu merupakan gelombang ke 21 terhitung sejak 30 April hingga 21 Mei 2021 ini.Sebelum dipulangkan ke Pamekasan, para PMI ini terlebih dahulu menjalani masa karantina di Asrama Haji Surabaya selama dua hari. "Di sini mereka harus menjalani karantina juga, sebelum diperbolehkan pulang ke rumahnya masing-masing," katanya.

Masa karantina bagi para PMI itu selama tiga hari. Petugas akan melakukan serangkaian pemeriksaan kesehatan termasuk tes COVID-19.

Bagi PMI yang dinyatakan bebas dari COVID-19, akan diperbolehkan pulang ke rumahnya masing-masing, dengan catatan harus dijemput oleh kepala desa atau sekretaris desa masing-masing. Tim Satgas COVID-19 Pemkab Pamekasan menyediakan dua lokasi karantina untuk para PMI asal Pamekasan itu, yakni di Gedung Islamic Center Pamekasan dan di Home Stay Asri Pamekasan.

"Di gedung Islamic Center itu untuk PMI laki-laki, sedangkan di Home Stay Asri untuk PMI perempuan," katanya.

Menurut Supriyanto, pihaknya telah berkoordinasi dengan petugas keamanan Pamekasan untuk mengamankan para PMI yang menjalani karantina itu. "Sebab, para PMI ini hanya diperbolehkan pulang, setelah selesai menjalani serangkaian tes kesehatan, dan dijemput oleh aparat desa masing-masing. Jika tidak, maka tidak boleh pulang," katanya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement