Jumat 21 May 2021 17:38 WIB

Pasien Covid-19 Isolasi Melonjak di Lampung Selatan

Perjalanan dari Lampung ke Jawa harus rapid test di posko penyekatan dan gratis.

Rep: mursalin yasland/ Red: Hiru Muhammad
Petugas gabungan dari Polri, TNI, Dishub dan Sat Pol PP memberhentikan dan memeriksa kendaraan yang akan melakukan perjalanan menggunakan kapal ferry di Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan, Lampung, Sabtu(8/5/2021). Pemeriksaan dan penyekatan kendaraan dilakukan di pintu masuk Pelabuhan Bakauheni sebagai upaya meminimalisir penyebaran COVID-19 sekaligus penerapan pemberlakuan pelarangan mudik lebaran mulai tangal 6-17 Mei 2021.
Foto: ANTARA/Ardiansyah
Petugas gabungan dari Polri, TNI, Dishub dan Sat Pol PP memberhentikan dan memeriksa kendaraan yang akan melakukan perjalanan menggunakan kapal ferry di Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan, Lampung, Sabtu(8/5/2021). Pemeriksaan dan penyekatan kendaraan dilakukan di pintu masuk Pelabuhan Bakauheni sebagai upaya meminimalisir penyebaran COVID-19 sekaligus penerapan pemberlakuan pelarangan mudik lebaran mulai tangal 6-17 Mei 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Pasien Covid-19 hasil pemeriksaan di posko penyekatan di Kabupaten Lampung Selatan melonjak pada arus balik Lebaran Idul Fitri 1442 H. Satgas Penanganan Covid-19 Lampung Selatan terpaksa memindahkan pasien isolasi ke Kota Bandar Lampung, karena tempat tidur di ruang isolasi rumah sakit penuh.

Posko penyekatan pemudik pada arus balik pasca-larangan mudik di Jalan Tol Trans-Sumatra (JTTS) KM20, Interchange Hatta (pintu tol ke luar jalan tol), dan Pelabuhan Bakauheni, Lampung, mengalami peningkatan. Jumlah pelaku perjalanan yang memeriksakan diri rapid test antigen di posko penyekatan mendeteksi terpapar Covid-19.

Menurut Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Lampung Selatan Eka Riantinawati, tempat penampungan pasien posisif Covid-19 di wilayahnya diantaranya rumah sakit, puskesmas, dan beberapa hotel mengalami penuh tempat tidur. Setelah berkoordinasi dengan Pemprov Lampung, pasien positif tersebut dipindahkan ke Wisma Haji, Rajabasa, Bandar Lampung, Jumat (21/5).

"Kami tidak bisa lagi menyiapkan tempat, karena sudah penuh semua," kata Eka Riantinawati dalam keterangan persnya, Jumat (21/5).

Ia menyebutkan, tempat ruang isolasi pasien Covid-19 hasil pemeriksaan di posko penyekatan arus balik berada di Rusunawa MBR Kalianda terdapat 79 orang pasien, Wahana Wisata Negeri Baru Resort Kalianda terdapat 84 orang pasien. Kelebihan pasien tersebut dipindahkan ke Wisma Haji Rajabasa. Eka berharap penanganan pasien isolasi di Wisma Haji dapat ditangani Satgas Covid-19 setempat, karena rentang jarak dan waktu Satgas Lampung Selatan.

Pemeriksaan pelaku perjalanan pada arus balik di posko penyekatan masih tetap berlangsung hingga 24 Mei 2021. Para pemudik arus balik, sebagian besar tidak menyiapkan dokumen bebas Covid-19 dari daerah asalnya. Dampaknya, terjadi antrean panjang pemeriksaan rapid test antigen di Pelabuhan Bakauheni.

Menurut Rita (25 tahun), pelaku perjalanan balik, pemeriksaan di posko penyekatan masih terjadi kepada pelaku perjalanan menuju Pelabuhan Bakauheni. Pemeriksaan antigen gratis, harus rela mengantre panjang dan lama. "Swab di Pelabuhan Bakauheni ada gratis tapi antre tidak apa-apa, lebih nyaman di jalan," katanya.

Sedangkan Sakti (30 tahun) mengaku, lebih memiliki membayar rapid test antigen dari pada mengantre panjang dan lama. "Kalau bayar Rp 80 ribu lebih cepat," kata dia.

Hal sama diungkapkan Ali, pelaku perjalanan balik dari Lampung ke Jawa. Menurut dia, perjalanan dari Lampung ke Jawa harus rapid test di posko penyekatan dan gratis, tapi antre panjang. "Kalau mau cepat, rapid test di pelabuhan. Mending di pelabuhan bayar Rp 80 ribu tapi tunggu hanya 20 menit beres," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement