Jumat 21 May 2021 16:03 WIB

Indonesia-Rusia Sepakat Perkuat Kerja Sama Bidang Pertanian

Indonesia dan Rusia saat ini tengah mengembangankan kerja sama dalam bidang pertanian

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo saat menerima Duta Besar Rusia, di Kantor Pusat, Kementerian Pertaian, Jakarta, Jumat (21/5).
Foto: Kementan
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo saat menerima Duta Besar Rusia, di Kantor Pusat, Kementerian Pertaian, Jakarta, Jumat (21/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia dan Rusia jalin kerja sama sektor pertanian, yang meliputi kerja sama teknis, riset, peningkatan kapasitas sumberdaya manusia, promosi bersama serta peningkatan investasi.

“Indonesia dan Rusia saat ini sedang menyusun Memorandum of Understanding (MOU) bidang pertanian. MOU ini sangat penting bagi kedua negara sebagai payung hukum untuk penyelenggaraan berbagai kegiatan kerja sama sektor pertanian,“ ujar Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo saat menerima Duta Besar Rusia, di Kantor Pusat, Kementerian Pertaian, Jakarta, Jumat (21/5).

Menurut Mentan Syahrul, MOU tersebut sekaligus menjadi landasan bagi Otoritas Pertanian antarkedua negara untuk membentuk Kelompok Kerja Tingkat Pejabat Teknis (Working Group on Agriculture) yang akan menyusun Rencana Aksi Implementasi (Action Plan) yang bersifat konkret dari berbagai komitmen kerja sama yang disepakati kedua negara.

Hal senada disampaikan Duta Besar Rusia, Y.M. Lyudmila Georgievna Vorobieva Indonesia dan Rusia saat ini tengah mengembangankan kerja sama dalam bidang pertanian mengingat secara ekonomi kedua negara dapat saling mendukung satu sama lain.

“Indonesia dan Rusia memiliki perbedaan musim dan kondisi alam, sehingga sumberdaya alam yang dihasilkan dapat saling melengkapi, seperti kami membutuhkan palm oil produk Indonesia dan sebaliknya Indonesia membutuhkan gandum dari kami,“ ungkap Y.M. Lyudmila Georgievna Vorobieva.

Menurut data yang dihimpun ekspor utama produk pertanian Indonesia ke Rusia yaitu kelapa sawit (467 juta dolar AS), kelapa (40 juta dolar AS), kakao (39 juta dolar AS), kopi (37 juta dolar AS), dan karet (32 juta dolar AS). Sementara impor utama kita dari Rusia yaitu gandum (16 juta dolar AS), ketumbar (6 juta dolar AS), gula tebu (2 juta dolar AS), obat hewan (3 juta dolar AS), dan sayuran olahan (70 ribu).

“Indonesia mengalami surplus perdagangan sektor pertanian dengan Rusia sebesar 624 juta dolar AS. Total nilai perdagangan sektor pertanian Indonesia-Rusia mencapai 677 juta dolar AS,“ jelas Mentan Syahrul

Untuk itu Mentan berharap dukungan dari Duta Besar Rusia untuk dapat membantu memfasilitasi percepatan persetujuan akses pasar beberapa komoditas pertanian Indonesia ke pasar Rusia

Selain kerja sama ekspor dan import produk pertanian, kerja sama ini juga menjadi kesempatan bagi kedua negara dalam melakukan transfer teknologi yang dapat memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak.

“Indonesia merupakan negara yang sagat kaya akan sumber daya alamnya dan memiliki potensi sangat baik sehingga kami harap potensi tersebut dapat bermanfaat bagi Indonesia dan Rusia dalam menjalin kerjasama,“ tambahnya.

Menurut Y.M. Lyudmila Georgievna Vorobieva pemerintah Indonesia dinilai sangat baik dalam mensupport sektor pertanian, hal ini terbukti dari kontribusi besar yag diberikan sektor pertanian bagi petumbuhan ekonomi Indonesia khususnya di masa pandemi Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement