REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres menyambut baik gencatan senjata antara Gaza dan Israel yang dimulai Jumat (21/5) dini hari waktu setempat. Guterres juga mendesak semua pihak untuk mengamati gencatan senjata tersebut.
Gencatan senjata mulai berlaku pada pukul 02.00. Gencatan senjata ditengahi Mesir terjadi setelah 11 hari serangan udara Israel di Jalur Gaza diblokade.
Selama briefing media, Sekjen PBB mengimbau masyarakat internasional bekerja sama dengan PBB untuk mengembangkan dukungan yang terintegrasi dan kuat untuk rekonstruksi dan pemulihan yang cepat dan berkelanjutan. Ini tidak lain untuk mendukung rakyat Palestina dan memperkuat institusi mereka.
"Saya menekankan bahwa para pemimpin Israel dan Palestina memiliki tanggung jawab di luar pemulihan ketenangan untuk memulai dialog serius guna mengatasi akar penyebab konflik," kata Guterres dikutip laman Anadolu Agency, Jumat (21/5).
"Gaza adalah bagian integral dari negara Palestina di masa depan dan tidak ada upaya yang harus dilakukan untuk mewujudkan rekonsiliasi nasional yang nyata yang mengakhiri perpecahan," ujarnya menambahkan.
Guterres mengatakan PBB akan bekerja juga dengan Israel dan Palestina, dan mitra internasional dan regional, termasuk melalui Kuartet Timur Tengah. Ini bertujuan untuk kembali ke jalur negosiasi yang berarti guna mengakhiri pendudukan dan memungkinkan terwujudnya solusi dua-negara atas dasar garis 1967, resolusi PBB, hukum internasional, dan kesepakatan bersama.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
